Artikel ini ditulis oleh pengamat ekonomi Salamuddin Daeng.
Jika semua penghargaan yang diperoleh Pertamina dipakai sebagai dinding gedung, mungkin cukup untuk menutupi seluruh gedung sewa Pertamina saat ini.
Pernyataan ini mungkin terkesan berlebihan, namun demikianlah kenyataan begitu banyaknya penghargaan yang diperoleh Pertamina paling tidak dalam lima tahun terakhir.
Induk perusahaan maupun anak perusahaan semuanya berlomba lomba mendapatkan penghargaan dari berbagai lembaga yang memberikannya.
Ini adalah perlombaan yang baik, artinya berlomba lomba menjadi juara. Ada banyak lembaga yang memberikan berbagai penghargaan, ada lembaga baru ada juga lembaga yang telah lama.
Ada ada lembaga terkenal ada juga yang tidak terkenal. Ada banyak sekali kategori penghargaan, sebagian besar nama penghargaan tersebut berbahasa Inggris.
Apalagi sekarang Pertamina telah melakukan holding sub holding, maka anak dan cicit perusahaan tentu akan bertambah. Kecuali telah dilakukan perampingan dengan segera.
Ini akan semakin menjadi daya dorong seluruh elemen dalam perusahaan meraih prestasi demi mendapatkan berbagai penghargaan tersebut.
Bayangkan saja jika ada 100 lembaga memberikan penghargaan kepada ratusan anak dan cicit perusahaan Pertamina dan masing masing anak dan cicit mendapatkan 10 penghargaan dalam setahun maka bayangkanlah berapa jumlah semua penghargaan tersebut.
Ini kalau dikalikan secara manual maka hasilnya 100 lembaga x 100 anak dan cicit x 10 penghargaan x 5 tahun = 50.000 penghargaan. Hitungan ini adalah estimasi atau perkiraan dan memerlukan verifikasi secara faktual berapa sebetulnya penghargaan telah diperoleh pertamina anak dan cicitnya selama lima tahun terakhir.
Positifnya jika 50 ribu penghargaan yang diberikan oleh berbagai organisasi dan lembaga disertai dengan bermacam macam hadiah, wah bisa dibayangkan pendapatan Pertamina dari penghargaan penghargaan tersebut.
Jika satu penghargaan berhadiah 200 juta saja maka 50 ribu penghargaan akan mampu menghasilkan hadiah senilai 10.000.000.000.000 (sepuluh triliun rupiah). Ini adalah angka yang tidak dapat dipandang temeh, karena mungkin setara dengan seluruh gaji pegawai pertamina dalam setahun.
Usaha pertamina, anak dan cicitnya untuk terus mendapat penghargaan memang harus didukung dan diapresiasi. Masyarakat juga harus mendorong agar lebih banyak lagi lembaga atau badan yang memberikan penghargaan kepada Pertamina baik lembaga nasional maupun internasional.
Dengan demikian maka pendapatan Pertamina tidak hanya dari bisnis migas namun juga dari hadiah hadiah atas penghargaan tersebut. Semoga semakin banyak penghargaan dimasa mendatang.
Lebih penting lagi semua piagam penghargaan yang diterima Pertamina bisa sejalanan atau seirama atau berkorelasi positif dengan penugasan pemerintah kepada Pertamina untuk membantu mengatasi menurunnya produksi minyak nasional, impor BBM yang kian menggila, digitalisasi yang gagal, banyaknya pom bensin yang curang, BBM terutama solar gelap yang makin tidak terkendali dan masalah polusi akibat sulpur BBM yang menjadi sorotan internasional.
Penghargaan yang diterima Pertamina harus menjadi daya dorong berkerja lebih giat membantu pemerintah Prabowo Gibran mengatasi jebolnya subsidi BBM dan LPG dan bukan menjadi bagian dari unsur yang menjadi penyebab utama jebolnya BBM dan LPG subsidi.
Mengingat masalah dalam APBN Indonesia ke depan makin krusial. Jadi penghargaan tidak dipandang oleh publik sebagai usaha untuk menambal banyaknya kegagalan program kerja Pertamina.
[***]