KedaiPena.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan berjanji akan menyelesaikan persoalan fasilitas umum (fasum) berbentuk empang di Japos Graha Lestari, pada akhir tahun 2020. Janji tersebut dilontarkan oleh Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
“Pak Benyamin (Wakil Walikota) bilang sama saya, ini (Fasum) selesai akhir tahun. Bahwa Fasum yang kemarin sudah clear, ditambah dengan Fasum yang dikuasai oleh warga, nanti akan dilakukan mediasi dengan pihak pemda, untuk bisa diambil alih, dengan cara dibeli atau bagaimana. Nanti kita serahkan kepada pemda,” kata seoerang warga bernama Surapati kepada wartawan, Jumat, (11/9/2020).
Janji pemkot terkait fasum sendiri disampaikan saat warga melakukan pembenahan, kata Surapati, sempat terjadi penolakkan dari pihak Yayasan Manba’ul Ulum.
Surapati mengatakan beberapa waktu lalu, saat warga hendak melakukan pengerukkan empang, pembenahan, sempat ada perlawanan dari yayasan.
“Mereka (Yayasan Manba’ul Ulum) mengatakan, jika sampai ada alat berat yang masuk ke Fasum, mereka akan melawan. Padahal kami melakukan pembenahan, agar lebih baik Fasum ini,” tandas Surapati.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Perumahan Japos Graha Lestari Mayor Jenderal (Mayjen) Purnawirawan Leo J. P Sigers mengucapkan rasa terima kasih atas kerja cepat Pemkot Tangsel dalam menangani permasalahan Fasum yang ada.
“Empang ini kan sangat berharga buat warga. Karena ini sumber air warga. Pemda itu kan orang tua kita,” ujar Mayjen Purn Leo.
Purnawirawan itu mengaku pihak pemkot sangat responsif dan bergerak cepat pasca dihubungi oleh dirinya.
“Kedepannya ini kan sudah bagus,sudah dibuatkan tanggul agar tidak banjir, kita sedang menunggu keputusan yang sedang dirapatkan untuk Fasum ini. Yang penting kita bisa hidup tentram, aman. Semuanya untuk kebaikan masyarakat,” beber dia.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait agar segera menyelesaikan permasalahan Fasum tersebut.
“Saya diundang kesini (Perumahan Japos Graha Lestari) malem-malem, saya berdialog dengan RT, RW. Disitu disampaikan tentamg persoalan mendasar, soal status aset kita,” kata dia.
“Nah saya minta dokumennya, dokumennya ada, kemudian saya kumpulkan temen-temen di kantor. Kita lihat statusnya, ya kemudian kita lakukan penanganan-penanganan setelah itu,” kata Benyamin.
“Soal Fasum di Tangsel sudah beberapa kita lakukan pengambilan sepihak kemudian tinggal dilanjutkan hal-hal yang lain ya. Yang masih menjadi PR itu, yang tadi empang sama balai warga disana, itu nanti diselesaikan secara bertahap,” pungkas Benyamin.