KedaiPena.Com – Indonesia menyepakati pengembangan Plan of Development/PoDProyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela di Maluku dengan perusahaan asal Jepang Inpex.
Inpex yang sebelum hanya memiliki kontrak sampai 2028, kini ditambah menjadi 2055.
Menanggapi hal tersebut, pengamat energi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menilai bahwa Blok Masela telah diserahkan bulat-bulat kepada Inpex Jepang.
“Kado presiden Jokowi dan para menterinya pasca pertemuan G20 beberapa waktu lalu di Tokyo. Ini bukan negosiasi tapi penyerahan diri, takluk 100 persen dibawah kali perusahaan asing,” ujar Salamuddin dalam keterangan, Kamis (18/7/2019).
Salamuddin menegaskan kesepakatan soal Blok Masela ini telah menjilat lidah para kontestan pilpres 2019. Salah seorangnya ialah Presiden Jokowi.
“Tindakan ini bahkan sebelum ludah para capres 2019 kering setelah mereka berjanji tentang kedaulatan dan nasionalisme,” ujar dia.
Salamuddin menegaskan bahwa blok migas terbesar di dunia ini diarahkan bulat-bulat kepada asing untuk jangka waktu 55 tahun.
“Jangka waktu yang merupakan usia rata-rata orang Indonesia. Kalau anda sekarang berumur dewasa, pada saat anda mati tua nanti, blok ini masih berada di bawah genggaman asing,” pungkas Salamuddin.
Diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah meneken revisi dokumen rencana pengembangan (plan of development/PoD) lapangan hulu minyak dan gas abadi di Blok Masela bulan ini.
Hal itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan awal atau Head of Agreement (HOA) pengembangan Blok Masela dengan Presiden Direktur INPEX Indonesia Shunichiro Sugaya di Jepang pada Minggu (16/6/2019) lalu.
Dengan persetujuan ini, pemerintah Indonesia juga telah memberikan restu untuk memperpanjang Production Sharing Constract (PSC) Wilayah Kerja (WK) atau Blok Masela selama 20 tahun sampai 2025 mendatang.
Laporan: Muhammad Hafidh