KedaiPena.Com – Komisaris Independen PT Telkom Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan, bahwa suatu daerah yang dapat menyelesaikan masalah namun tetap mengulangi permasalahan maka dapat dikatakan belum smart.
“Untuk bapak ibu perwakilan kabupaten kota mungkin ada bupati dan walikota kalau problem itu berulang, jangan bapak ibu jangan pernah mengatakan daerah bapak itu smart. Karena konsep smart itu problem selesai sudah tidak akan terulang dan inilah smart menurut definisi saya,” ucap Marsudi dalam sebuah webinar, ditulis, Jumat, (25/9/2029).
Marsudi juga menyampaikan bahwa banyak yang salah mengartikan smart city. Mulai dari mengartikan smart city tidak bisa di daerah dengan internet yang sedikit dan lain -lain.
“Misalnya di kabupaten atau kota kita internetnya sedikit dan kita tidak bisa smart city, nah itu juga salah. Jadi smart city bisa di bangun tanpa atau menggunakan internet itu lah menghitung dan mengukur kekuatan kita bagaimana,” tambahnya.
Mantan Rektor Perbanas Institut ini, mencotohkan seperti orang sakit yang harus melakukan cek up untuk mengetahui kekuatan dan daya tahan tubuhnya seperti apa.
“Kalau orang sakit itu di cek up kekuatan kita seperti apa, jadi kalau kita kuatnya lari 1 jam ya larinya 1 jam dan jangan ngikutin orang yang kuat larinya 2 jam,” tuturnya.
Setelah itu, kata Marsudi, baru mengukur kemampuan berbicara terkait kultur, karena kultur merupakan puncak dari smart city dan bagaimana budaya smart dikembangkan.
“Tahap pertama setelah kita cek up dan selanjutnya tahap kedua membuat master plan,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi