KedaiPena.Com – Ekonom senior Rizal Ramli sempat menemui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum lama ini.
Tujuannya, meminta KPK lebih memperhatikan dan menyelidiki kasus sogok-menyogok, terkait kasus ‘money politics’, karena ini kejahatan korupsi yang paling besar di indonesia.
“Nah waktu itu komisioner KPK mengatakan kepada kami, Pak Ramli kebetulan kami baru tangkap Bupati Kutai Timur yang sudah menjadi Bupati ingin menjadi Bupati lagi,” kata Rizal di Jakarta, ditulis Kamis (21/1/2021).
Bupati Kutai Timur yang dimaksud saat itu adalah Ismunandar. Dia dicokok oleh KPK saat sedang berada di sebuah hotel di Jakarta, Kamis (2/7/2020).
“Istrinya (Encek UR Firgasih) sudah menjadi Ketua DPRD mau jadi Ketua DPRD lagi. Dia datang ke Jakarta bawa buku tabungannya saya lupa sekiranya Rp20 atau Rp30 miliar mau nyogok salah satu partai supaya mau dukung dia,” ujarnya.
Akan tetapi, kata Rizal, dari hal tersebut KPK mengatakan itu mengakibatkan negara mengalami kerugian hampir Rp1 triliun, lantaran Bupati tersebut memberikan izin hutan (perkebunan sawit) dan juga izin pertambangan, untuk mendapatkan 20-30 miliar atau 2-3% dari kerugian negara.
“Akibat permainan ini ya hutan Kalimantan itu gundul, bekas pertambangannya Bolong-bolong terjadinya bencana longsor dan banjir. Ini akibat demokrasi kriminal akibat threshold,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi