KedaiPena.Com – Sekretaris Komisi I DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Drajat Sumarsono heran, proses pendistribusian Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kelurahan Kedaung, Pamulang, Tangsel yang justru membuat kerumunan massa.
Drajat sapaanya mengatakan, kerumunan massa yang terjadi adalah bentuk buruknya manajemen Pemkot Tangsel dalam melakukan pendistribusian BST.
“Harusnya Pemkot melalui Kelurahan menciptakan sistem bagaimana tidak terjadinya kerumunan. Bukan justru menciptakan klaster-klaster baru penyebaran virus corona,” kata Drajat kepada KedaiPena.Com, Senin, (11/1/2021).
Kelemahan tersebut, lanjut Drajat, juga menunjukan Pemerintah Kota itu tidak bisa menciptakan manajemen pendistribusian di tingkat keluruhan..
Tidak hanya itu, lanjut Drajat, hal ini juga menjadi kontradiktif dengan niat baik pemkot yang ingin memerangi virus Covid-19.
“Sebenarnya itu niat baik dari Pemerintah Pusat, tapi PT POS kan gak bisa melakukan itu sendiri, harus kerja sama dengan Pemkot. Sebagai user terakhir dari pendistribusian itu Pemkot melalui tingkat Kelurahan itu bisa membagi jadwal, jangan orang hajatan saja undangannya diatur waktunya, tetapi Pemkot tidak bisa melakukan itu (meminimalisir kerumunan, red),” tegasnya.
Sebelumnya, Proses pencairan bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial di kota Tangerang Selatan (Tangsel) menciptakan kerumunan.
Pantauan KedaiPena.Com, Minggu, (10/1/2021), warga berbondong-bondong mengantri BLT Kemensos RI di Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang, Tangsel.
“Ya! Memang perlu pengambilan BLT bansos Kemensos rame bro, kalau seperti ini bisa gak dituntut dan menuntut,” ujar Umar (35), ditulis, Senin, (11/1/2021), pagi.
“Datanya saya dengar ada sekitar 4ribuan orang, duh! Serem bener ya jelas melanggar prokes dong ini!,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan