KedaiPena.Com – Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menilai perlu ada alih teknologi militer yang dilakukan melalui kerjasama antara PT Pindad dan Tata Motors sebagai produsen mobil asal India dalam memproduksi kendaraan perang jenis amfibi untuk TNI.
“Ini hal bagus, bentuk kerjasama seperti ini akan mendorong peningkatan kapasitas PT Pindad, selaku BUMN yang mengkhusukan diri dalam produksi peralatan dan kendaraan militer. Kendaraan amfibi yang dapat digunakan di darat dan di perairan cocok untuk diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan TNI mengamankan wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan,†jelas Sukamta di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/1).
Menurut Sukamta, dalam beberapa aspek penguasaan teknologi militer, Indonesia masih tertinggal dari negara lain. India termasuk negara yang maju dari sisi teknologi militer. Sehingga, kerjasama ini harus dijadikan upaya alih teknologi militer.
“Harus ada alih teknologi, untuk selanjutnya PT Pindad dapat mengembangkan teknologi kendaraan amfibi yang lebih canggih,†jelas wakil rakyat PKS dari Daerah Pemilihan Yogyakarta ini.
Lebih lanjut, Sukamta mengingatkan kembali pentingnya kemandirian industri pertahanan, sebagaimana dicita-citakan dalam UU 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Sukamta menyebut pada Pasal 3 UU tersebut dijelaskan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan Industri Pertahanan adalah mewujudkan kemandirian pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan.
Upaya kerjasama produksi kendaraan militer dengan perusahaan luar negeri harus dalam kerangka tersebut.
“Jika industri militer mandiri, kita tidak perlu lagi khawatir dengan embargo militer negara lain sebagaimana Amerika Serikat pernah beberapa kali melakukan hal tersebut,†jelas Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini.
Sukamta juga berharap dengan kemampuan produksi peralatan militer yang semakin maju, Indonesia akan mampu mengembangkan pasar ekspor alustsista ke negara lain.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa