KedaiPena.com – Soliditas kerjasama antara pemerintah dan semua komponen fashion dinyatakan menjadi unsur penting tercapainya target Indonesia menjadi poros fashion muslim dunia walaupun inflasi global tengah mengancam.
Direktuf Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi menyatakan gerakan ini mendukung target Indonesia menjadi pusat fashion muslim dunia pada tahun 2024.
“Kegiatan ini akan bersamaan dengan gelaran berskala regional, Trade Expo Indonesia yang akan diselenggarakan mulai tanggal 19-23 Oktober 2022. Harapannya, dengan bersamaan maka JMFW dapat berlari cepat untuk merealisasikan target kita, Indonesia sebagai trendsetter dunia dalam modest fashion muslim dunia,” kata Didi secara virtual, ditulis Rabu (5/10/2022).
Ia menyatakan target ini bukan mimpi belaka karena didukung oleh data Global Islamic Economy Indicator yang meletakkan Indonesia dalam peringkat 3 urutan negara muslim yang berpotensi mengembangkan ekosistem industri halal.
“Secara jumlah penduduk Indonesia jauh lebih banyak dengan dua negara yang peringkatnya di atas kita, yaitu Uni Emirat Erab dan Turki. Kenapa Indonesia bisa kalah? Ini menjadi PR buat kita untuk naik ke peringkat pertama dengan modal jumlah penduduk kita yang lebih banyak,” ungkapnya.
Untuk mencapainya, Didi mengakui pentingnya strategi tepat dan bersama untuk memastikan target memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
“Kita sudah melakukan inisiatif ini dari tahun lalu. Kita mulai memperkuat ekosistem agar Indonesia bisa menjadi trendsetter di skala internasional. Walaupun memang kondisi dunia saat ini masih dipengaruhi oleh kondisi paska pandemi dan Konflik internasional,” ungkapnya lagi.
Ia mengingatkan bahwa dampak kondisi dunia dapat menurunkan tingkat permintaan pada lifestyle, dimana konsumen akan berfokus pada sandang utama bukan sandang yang bersifat fashion dan premium.
“Ini tantangannya, yaitu tetap mempertahankan ekspor fashion di tengah inflasi global tengah berlangsung. Caranya, dengan memperkuat kerjasama antara pemerintah, pengusaha, dan akademisi untuk mewujudkan roadmap kita,” kata Didi.
Jadi, lanjutnya, ekosistem yang harus bersinergi bukan hanya kementerian dan lembaga tapi hingga industri penunjang lainnya yang berkaitan dengan fashion.
“Harapannya, semua komponen ini dapat solid agar JMFW dapat menjadi milestone dalam melangkah ke depan, melalui rangkaian kegiatan yang digelar selama acara. Tentunya, ini bisa terlaksana karena adanya berbagai dukungan dari berbagai pihak, termasuk media,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa