KedaiPena.Com – DPR RI menilai, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sama sekali tidak memberikan keuntungan pada negara. Justru keuntungan dibalik proyek tersebut di nikmati pihak swasta.
Hal tersebut, dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR, Achmad Hafidz Thohir saat menanggapi sejumlah proyek pembangunan yang sedang digagas oleh Pemerintah saat ini.
“Ternyata pihak swasta lebih diuntungkan daripada BUMN itu sendiri padahal pemilik kereta cepat adalah konsorsium BUMN dan China. Tapi yang telah mendapatkan keuntungan lebih awal kelompok Meikarta,” tandas mantan Ketua Komisi VI DPR itu saat dihubungi di Jakarta, Rabu (23/8).
“Mestinya proyek kereta cepat itu mampu menaikkan pendapatan BUMN yang terlibat minimal menaikkan harga saham. Sehingga kita mendapatkan keuntungan dari ‘capital gain share’ BUMN kita,” sambungnya.
Kendati demikian, lanjut adik kandung dari Hatta Rajasa ini, BUMN-BUMN tidak mampu menangkap peluang tersebut
“Akan tetapi itu belum terjadi sementara pihak swasta (Meikarta) telah membukukan pemasukan hampir Rp1 triliun dari hanya menjual kertas konsep (master plan kota Meikarta yang konon katanya belum dapat ijin),” ungkapnya.
Padahal semestinya, tegas legislator asal Sumatera Selatan ini, BUMN yang dapat previlage keuntungan lebih dulu.
“Namun rupanya BUMN kita agak terlambat melihat peluang ini. Padahal tanpa PT KAI tanpa PTPN tanpa Jasamarga dan Wika maka mana mungkin Meikarta akan bisa seperti ini. Jadi peluang ini disia-siakan oleh BUMN kita sendiri. Sangat disayangkan,” sesal politisi PAN itu.
Saat ditanya berapa anggaran proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah digunakan, ia mengaku belum tahu.
“Saya tidak tahu pinjaman tersebut pemakaiannya sampai kemana. Karena saya tidak punya akses lagi kepada BUMN yang terlibat sejak pindah ke Komisi XI,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh