KedaiPena.com – Sekretaris Jenderal ‎Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Sya’roni, mengatakan keputusan politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pilkada DKI akan sangat menentukan masa depan partainya dalam 17 tahun ke depan.
Jika Mega memberi peluang kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sama saja dengan memelihara anak macan. Usia Ahok masih sangat muda, kiprah politiknya masih membentang panjang.Â
Bukan tidak mungkin pencalonan kembali di Pilkada DKI menjadi batu loncatan menuju kursi wapres di Pilpres 2019 bersama Ahok. Lalu setelah itu, pada 2024, Dia akan maju menjadi capres. Setelah itu dia akan mati-matian menjadi presiden dua periode.
Daya dobrak dan jelajahnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Ahok juga tak segan lompat perahu dan meninggalkan kendaraan lama.
“Gaya berpolitik yang super pragmatis terbukti sudah berkali-kali mengecewakan partner politik. Sebut saja, Partai Golkar pernah ditinggalkannya saat memutuskan merapat ke Partai Gerindra demi berduet dengan Jokowi dalam Pilkada Jakarta 2012,” ujarnya dalam rilis yang diterima ‎KedaiPena.com, Sabtu (20/8).
Ia pun menjelaskan, pasca Jokowi naik menjadi Presiden di mana otomatis kursi gubernur Jakarta jatuh ke tangannya, Ahok tak segan-segan mencampakkan Partai Gerindra yang dulu pernah ditungganginya.
Lalu, menjelang Pilkada Jakarta 2017, bersama relawan politiknya, Ahok berencana menggandeng Heru Budi Hartono sebagai pasangannya untuk bertarung dalam pilkada melalui jalur perseorangan. Lagi-lagi, Ahok mencampakkan partner politiknya dan kini berniat maju bersama Djarot Syaiful Hidayat.Â
“Gaya berpolitik Ahok yang tidak menjunjung loyalitas berbalik 180 derajat dengan komitmen politik Megawati yang sangat menjunjung tinggi loyalitas. Lihat saja bagaimana marahnya Megawati ketika merasa dikhianati oleh SBY. Amarah itu hingga kini belum padam dan entah sampai kapan akan mereda,” sambung dia.‎
“Dan jangan sampai kejadian serupa terulang kembali. Ahok sudah terbukti tidak bisa memegang loyalitas dalam berpolitik. Menjadikan Ahok sebagai kandidat maka siap-siap saja dikecewakan. Daripada dikecewakan lebih baik tidak usah memelihara anak macan,” tegasnya.‎
(Prw/Apit)‎