KedaiPena.Com – Kepala BP2MI, Benny Rhamdani kembali tak bisa menahan air matanya saat bertemu dengan Umiyati seorang ibu dari TKW bernama AF asal Tangerang yang telah meninggal dunia saat bekerja di Mekkah, Arab Saudi.
Brani begitu ia disapa terus berusaha menenangkan. Dia sendiri, air matanya terlihat ikut mengembang.
“Yang sabar, Ibu. Ini semua cobaan dari Allah Swt,” kata Benny saat melakukan lawatan ke kediaman, Umiyati di Kecamatan Kecronjo, Tangerang, Rabu, (2/12/2020).
Benny terduduk diam. Di teras rumah orang tua Af, Benny begitu merasakan kepiluan yang dialami keluarga Badri-Umiyati.
Kepada kakak Af, Branu berpesan agar menjaga kedua orang tuanya.
“Jaga yah, orang tuamu. Jangan larut dalam kesedihan. Kalau bukan kamu yang jaga, siapa? Kasihan Bapak-Ibumu,” ujar Brani sambil memegang pundak kakak laki-laki Af.
Di mata ayahnya Badri, Af adalah anak yang baik dan sangat menyayangi orang tua.
“Dia (Af, red) paling dekat sama saya. Dulu sebelum berangkat jadi TKW, kemana saja saya pergi dia selalu ikut,” kata Badri yang juga mantan Jaro di Desa Bakung, Kronjo.
Bahkan, sehari sebelum mendapat kabar anaknya meninggal dunia, pada Kamis malam (26/11/2020), Af masih sempat video call (VC) ayahnya itu.
“Dia mengeluh dadanya sakit. Tapi tak bersuara apa-apa. Hanya memegang dadanya,” ungkap Badri dengan nada kelu.
Siapa sangka, malam berikutnya kabar duka datang. Af, putri kesayangannya telah tiada.
Kini, keluarga Badri sedang menantikan kedatangan jenazah Af yang sedang diurus oleh pihak KJRI di Jedah bersama BP2MI.
Kabar meninggalnya Af cukup menyeruak dan mengundang perhatian tersendiri.
Af diketahui meninggal dunia karena sakit. Namun jenazahnya dimasukkan dalam koper oleh rekannya sesama pekerja migran.
Koper tersebut digeletakkan di pinggir jalan hingga ditemukan warga setempat dan aparat.
Tangis Umiyati malam itu pecah. Wanita berusia 49 tahun ini sebelumnya tidak tahu kalau anaknya Af yang bekerja sebagai TKW telah pergi untuk selama-lamanya.
Saat keluarga dapat kabar meninggalnya Af pada Jumat malam (27/11/2020), Umiyati sengaja tidak diberitahu. Keluarga khawatir, dia akan shock.
Laporan: Muhammad Hafidh