KedaiPena.Com – Beberapa hari lalu ditemukan lima pucuk senjata jenis Saiga-12CEXP-01 kaliber 18,3 mm buatan Rusia, 21 handgun jenis CZ P-07 kaliber 22 mm, sarung pistol 42 buah di Bandara Fatmawati, Bengkulu. Selain itu juga ditemukan rompi anti peluru 21, dan sejumlah amunisi.
Penemuan tersebut sempat membuat polemik panjang di kalangan masyarakat. Padahal senjata itu dikirim Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat untuk BNN Provinsi Bengkulu.
Ketua Umum Gerakan Anti Narkoba (Granat) Henry Yosodiningrat meminta agar polemik tersebut tidak diteruskan. Henry menegaskan, senjata yang ditemukan di Bengkulu tersebut merupakan senjata legal.
“Itu senjata Legal distribusi dari BNN ke BNNP, surat-surat dari BNN dan Polri lengkap. Dan tolong tunjukkan dengan saya aturan yang melarang BNN untuk memiliki dan mempersenjatai diri,” imbuh Henry kepada KedaiPena.Com, Sabtu (7/10).
Henry menjelaskan kepemilikan senjata untuk para petugas BNN memang menjadi hal wajib. Hal itu, kata Henry, dikarenakan BNN selama ini menghadapi penjahat-penjahat internasional.
“Saya katakan itu sejak 10 tahun lalu, karena BNN menghadapi pelaku kejahatan internasional, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan terorganisir. Dan di balik kejahatan narkotika selalu ada senjata apinya,” imbuh dia.
“Jangan menunggu sampai terjadi seperti sindikat narkotika di Kolombia. Mereka bukan sekedar bersenjata, tapi mereka memiliki pasukan seperti tentara dengan menggunakan senjata serbu,” jelas anggota Komisi II DPR RI ini.
Henry pun melanjutkan bila memang masih ada yang mengatakan petugas BNN tidak tepat memiliki senjata, berarti mereka tidak paham dan mengerti fungsi tugas yang dijalankan oleh BNN.
“BNN itu penegak hukum yang mereka hadapi sindikat pelaku kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crime) dan kejahatan yang sangat sangat serius (the most serious crime) dengan pelaku-pelaku yang terkadang dibekingi oleh oknum-oknum bersenjata,” Henry melanjutkan.
“Dan yang memegang senjata di BNN hanya penyidik dan pejabat tertentu yang tingkat ancamannya terhadap keselamatan jiwanya cukup tinggi,” tandas politikus PDIP ini.
Laporan: Muhammad Hafidh