KedaiPena.Com- Kepala BP2MI Benny Rhamdani memastikan, bahwa lembaganya akan terus memerangi kehadiran mafia-mafia perusahaan pengirim Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.
Hal tersebut disampaikan oleh Benny saat melepas langsung para Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke daerah asal masing-masing di Rumah Penampungan Trauma Center (RPTC), Kamis, (11/6/2020).
Sebanyak 72 PMI asal Jawa Tengah dan Jawa Timur dipulangkan menggunakan dua buah Bus DAMRI secara gratis, hasil kerja sama BP2MI dengan Kementerian Perhubungan.
“Yang kita perangi adalah mafia. Saya tegaskan bahwa BP2MI akan menjadi mimpi buruk bagi perusahaan yang menjadi mafia pengiriman PMI ilegal. Saya minta bantuan dari saudara sekalian,” ungkap Benny dalam keterangan, Sabtu, (13/6/2020).
Benny menyatakan, cerita para PMI seperti persoalan gaji, eksploitasi, perlakuan yang tidak menyenangkan dari majikan, namun sekarang tidak boleh lagi seperti itu.
Ia menambahkan, banyak PMI yang berangkat secara nonprosedural, namun negara tidak akan pernah menyalahkan rakyat dan PMI.
“Kita harus lawan bersama dengan cara kita kembali ke kampung halaman masing-masing dan kabarkan kepada saudara-saudara kita untuk bekerja ke luar negeri mengikuti prosedur, cara yang resmi, dan melalui proses yang legal. Jangan memilih cara yang cepat dan mudah, padahal menimbulkan masalah di kemudian hari,” beber Benny.
“Jangan terbujuk rayuan para oknum yang menamakan diri mereka sponsor. Mereka itu calo. Saya titip pesan agar sesampainya di kampung halaman, tolong beri tahu saudara-saudara lainnya untuk memilih jalur prosedural untuk bekerja ke luar negeri,” sambung Benny.
Dengan demikian, Benny menegaskan, PMI akan memberikan perlindungan dari ujung rambut hingga ujung kaki kepada PMI. Hal Itu adalah tekad BP2MI untuk PMI.
“PMI adalah warga negara Very Very Important Person (VVIP) yang memberikan kontribusi dalam remitansi negara,” tandas Benny.
Laporan: Muhammad Lutfi