KedaiPena.com – Merujuk Ekspedisi Jala Citra 2 di Laut Banda, yang merupakan kolaborasi Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) dengan berbagai kementerian dan lembaga, Balai Besar Survey dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) menyatakan ada dua hal yang bisa disikapi pemerintah. Yakin aspek sumberdaya dan mitigasi bencana.
Kepala BBSPGL, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dr. Ediar Usman mengungkapkan ekspedisi Jala Citra 2 bisa menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pemetaan geologi kelautan.
“Peneliti dan ekspedisi sudah banyak dilakukan, baik oleh pihak dalam dan luar negeri. Secara geologi, Laut Banda memiliki variasi batuan mineral yang berperan penting dalam pembangunan nasional. Misalnya nikel maupun LTJ,” kata Ediar dalam diskusi ilmiah Jala Citra 2, ditulis Jumat (22/7/2022).
Dari aspek migas, diketahui jika Laut Banda memiliki potensi cekungan yang belum dieksplorasi.
“Jika dilihat aspek mitigasi bencana, ekspedisi bisa memantau titik-titik yang memiliki risiko bencana dan memperbaharui data terkait titik tersebut. Dan juga, bisa mengganti nama-nama yang masih berbahasa asing dengan bahasa Indonesia,” ucapnya.
Berdasarkan paparan Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widodo Setiyo Pranowo enam gunung yang ditemukan, salah satunya memiliki ketinggian 3.400 meter atau hampir setara dengan ketinggian Gunung Semeru di Jawa Timur.
Hingga paparan disampaikan, belum diketahui status gunung api aktif atau tidak, sebagai akibat cuaca buruk selama masa ekspedisi.
Laporan: Ranny Supusepa