KedaiPena.Com – Berawal dari hama yang menyerang banyak tanaman jeruk di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Waldi Sembiring Meilala memutuskan untuk ‘banting stir’ dan memulai bisnis baru yakni kopi. Daerah ini masih terbilang dekat dengan Gunung Sibayak, Gunung Sinabung dan Danau Toba.
Diberi nama sesusai dengan tempat ia tinggal yakni Kopi Arabika Dokan, Waldi bersama sejumlah rekan di desanya mencoba peruntungan memulai bisnis kopi yang memang sedang berkembang di Indonesia.
“Pada awalnya karena tanaman jeruk di Kabupaten Karo mulai terserang hama lalat buah yang sampe sekarang belum bisa di atasi, tiba-tiba saja ada kawan yang mengajak untuk mencoba pemrosesan kopi. Dari situ juga kami mulai belajar mengenal kopi secara utuh,” ujar Waldi saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Minggu, (14/10/2018).
Waldi mengungkapkan, dirinya beserta sejumlah rekannya pun mulai merawat tanaman kopi dengan baik. Padahal, selama ini tanaman kopi adalah tanaman sampingan di desanya tanpa ada perawatan sama sekali.
“Ternyata kalau kopi kita rawat dengan baik pengasilannya lebih besar dari tanaman jeruk. Kalau kita fokus untuk merawatnya,” beber Waldi.
Dengan usaha dan kerja keras, Waldi membeberkan bahwa bisnis kopi yang ia mulai bersama rekan-rekan dari Oktober 2017 mulai terasa hasilnya.
“Kopi kita sudah ada di sebagian kota Medan, Jakarta, Â Solo dan Surabaya. Puji Tuhan pada festival kopi di Bondowoso kita mendapatkan penghargaan ke-2,” cerita Waldi.
Waldi bersama rekan-rekan menargetkan agar tahun depan bisa membuka gerai kopi sendiri.
“Rencananya kita mau buka gerai, tapi belum cukup modal. Mudah-mudahan bulan Januari kita usahakan,” papar Waldi.
Meski demikian, Waldi melanjutkan, jenis kopi Arabika Sigararutang yang ia jual bisa dipesan dan dinikmati oleh para pecinta kopi di seluruh Indonesia. Pemesanan bisa langsung di akun facebook, Dokan Coffee.
“Pemesanan bisa langsung dan barangnya langsung kita kirim lewat pos atau JNE, chat ke Facebook dengan akun Dokan Coffee,” tutup Waldi.
Sementara itu, Ketua Dewan Kopi Indonesia, Anton Apriyantono mengapresiasi bermunculannya kopi-kopi khas nusantara. Salah satunya ialah kopi Arabika khas Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara,
Anton berpesan agar para produsen kopi “home made’ tersebut dapat menjaga kualitas, menjaga kemurnian dan membuat kemasan yang bagus dan menarik.
“Nanti dapat dipromosikan melalui pameran, acara-acara kopi dan misi dagang,” ujar Anton saat dihubungi redaksi, Minggu, (14/10/2018).
Anton menambahkan, bahwa salah satu fokus Dewan Kopi Indonesia kepada pengembangan produsen kopi ‘home made’ adalah fungsi mempersatukan, mensinergikan dan memberikan masukan pada tataran kebijakan.
“Kita ingin menggandeng semua stakeholder pemda, kementerian, asosiasi, swasta dan petani, semua pelaku usaha di perkopian termasuk kedai-kedai kopi,” beber Anton.
“Kan tugasnya Dewan Kopi Indonesia mempersatukan, mensinergikan agar kopi Indonesia menjadi unggul,” papar Anton.
Laporan: Muhammad Hafidh