KedaiPena.Com – Kegagalan berbinis akibat pandemi covid-19 tak pernah menyurutkan langkah wirausahawan asal Bekasi, Jawa Barat, Ismu Astriandhanu atau yang biasa disapa Dhanu untuk tetap menjalankan sebuah usaha.
Dhanu yang mempunyai jasa rental PS terpaksa harus menutup usahanya akibat dari pandemi covid-19. Dhanu kini merambah bidang kuliner jajanan sehat dengan brand bernama Golden Sweet Corn.
Golden Sweet Corn sendiri merupakan bidang usaha kuliner dengan bahan olahan jagung dengan berbagai macam toping seperti keju, cokelat dan pedas. Usaha kuliner ringan dan menyehatkan asal Jawa Barat ini digeluti Dhanu pasca harus menutup rental PS-nya.
“Nama Golden diambil dari kata gold yang dalam bahasa Inggris berarti emas. Emas sangat disukai oleh siapapun dan mahal harganya,” tegas Dhanu, Minggu, (25/4/2021).
Dhanu sendiri menjual, jagung manis cup Golden Sweet Corn sendiri hadir dengan variatif harga. Mulai, dari yang cup kecil Rp 5.000 dan cup besar Rp 8.000
“Golden Sweet Corn sudah beroprasi di wilayah Depok dan sekitarnya,” papar Dhanu.
Selain menjual Jasuke dengan berbagai macan toping, kata pria berusia 28 tahun ini,Golden Sweet Corn juga hadir dengan gerobaknya yang minimalis dan milineal.
Alasan Dhanu memilih untuk menggeluti bisnis kuliener olahan Jagung lantaran terinspirasi oleh founder salah satu pelopor usaha jagung di Indonesia yakni
Marianus Nuban.
“Saya sangat mengagumi beliau. Sepertinya beliau orang yang sangat smart, sukses tapi tetap low profile. Saya berharap suatu saat bisa bertemu dengan beliau”, jelasnya.
Meski Golden Sweet Corn terbilang pendatang baru, Dhanu mengaku optimis dalam menjalankan usaha ini. Ia mengatakan, jika usaha kulinernya ini sudah dapat ditemukan disejumlah wilayaj
“Golden Sweet Corn sudah beroprasi di wilayah Depok dan sekitarnya,” tutur Dhanum
Dhanu sendiri memberanikan diri untuk memulai kuliner olahan jagung berbekal
pengalaman yang sebelumnya sempat bermitra dengan bisnis serupa.
Namun demikian melihat peluang yang besar dalam usaha ini, Dhanu memberanikan, diri untuk membuat brand Gloden Sweet Corn dibantu oleh sang istri sebagai desainer dan promosi.
“Bersyukur banget bisa dibantu istri yang bekerja di balik layar. Dia pernah bekerja di salah satu fashion store terbesar di Indonesia. Jadi ilmu yang dia dapat dari bosnya lulusan London diterapkan di usaha sekarang”, beber Dhanu.
Dengan segala yang ia lakukan sekarang, Dhanu berharap, bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Dhanu mengaku ingin usaha kuliner akan muncul lebih banyak lagi anak muda yang berani memulai usaha.
“Saya selalu mengahak kepada tim saya bahwa niatkan diri kita bekerja untuk keluarga. Kalau kita mencari rejeki dengan halal tanpa menjatuhkan orang lain, maka kita akan diberikan rejeki yang terbaik”, ucapnya.
Dhanu tidak menganggap brand jagung lain sebagai pesaing. Masing – masing brand memiliki karakter dan keunggulannya.
Laporan: Sulistyawan