KedaiPena.Com -Â Usia tidak menjadi halangan untuk berkarya dalam bidang apapun. Asalkan mempunyai niat dan kemauan yang kuat, pasti mampu dilaksanakan.
Seperti Gunadi Getol yang tetap melakukan hobinya untuk mendaki gunung di usia yang kini tak muda lagi. Di usia 70, dirinya masih mampu melakukan rutinitas sebagai pendaki.
Mulai menekuni kegiatan pendakian di tahun 2008. Gunung pertama yang didaki oleh Eyang sapaan akrab Gunaldi ialah gunung Salak. Pendakian pertama ke gunung yang berada di Bogor Jawa Barat itu ia lakukan di usia 64 tahun.
“Itu pertama kalinya eyang naik gunung. Kemudian, tahun 2010 eyang kembali menaiki puncak Salak lagi,” ujar dia kepada KedaiPena.Com, beberapa waktu lalu.
Setelah mendaki Salak, Eyang kembali melakukan pendakian pada tahun 2015. Tak tanggung-tanggung, Eyang mendaki gunung tertinggi di Jawa, Semeru. Eyang pun sempat mengakui awalnya ragu menggapai puncak abadi para dewa tersebut.
“Sebenarnya kita ingin menaiki gunung-gunung yang tidak terlalu sulit dahulu. Tapi dipikir-pikir lagi karena ada fasilitator, kita yakin dan mampu. Dan kejadian pada bulan Agustus 2015, kita naik ke gunung Semeru,” cerita Eyang.
Setelah Semeru, pria yang bekerja sebagai marketing di salah satu perusahaan swasta ini turut menjajal ganasnya gunung Rinjani dan Kerinci. Pendakian itu dilakukan di usianya yang menginjak kepala 7, dan selalu pada bulan Agustus. Ia pun bermimpi menggapai ‘Seven Summit Indonesia’.
“Agustus 2016 kita ke Rinjani. Kita lihat di situs bahwa Rinjani itu adalah gunung favorit dan gunung teringgi di NTB. Setelah dari sana kita merencanakan naik gunung Kerinci sebagai gunung tertinggi di Sumatera,” ujar Eyang.
Eyang sendiri memiliki motivasi dalam perjalananya melakukan pendakian-pendakian di hari tuanya. Motivasi dan alasan Eyang, melakukan pendakian adalah untuk menikmati dan merasakan langsung kebesaran Tuhan yang dituangkan dalam sebuah gunung.
“Sebetulnya tantangannya luar biasa, kadang capek dan ingin menyerah. Tapi mungkin ini bagian dari sebuah pelatihan bahwa hidup ini juga tidak mudah. Kalau kita ingin mencapai tujuan, maka kita harus melalui sesuaitu yang berat, melelahkan dan lain-lain,” ujar dia.
Eyang pun berpesan alangkah baiknya sebelum mendaki gunung kita dapat mencari info terlebih dahulu soal gunung yang akan didatangi. Baik dari lokasi, keadaan jalur, cuacanya dan lain sebagainya.
Selain itu, Eyang juga menganjurkan, untuk menghindari minuman-minuman keras, serta menjauhi rokok. Jika itu dilakukan dan dibarengi dengan rutinitas olahraga, niscaya mendaki gunung bukanlah hal yang sulit dilakukan.
“Dari umur berumur belasan tahun sampai dengan hari ini, saya rutin berolahraga hampir tidak pernah absen, terutama tenis lapangannya. Seminggu bisa 1-2 kali, minimal dalam seminggu 1 kali harus berolahraga,” jelas pria yang memiliki tempat outbound, Mountsa ini.
Laporan: Ricky Sismawan