KedaiPena.Com – Pencabutan subsidi listrik bagi 18,7 juta rumah tangga pelanggan R-1 atau 900 VA, membuat hidup masyarakat yang sudah susah semakin menderita. Pemerintah tak peka terhadap kondisi rakyat.
Kenaikan tarif listrik ini dilakukan tanpa proses sosialisasi, tanpa persetujuan atau konsultasi dengan DPR. Semua dilaksanakan secara sepihak oleh pemerintah. Demikian pandangan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
“Pemerintah tak peka terhadap kondisi masyarakat dan terkesan tidak memikirkan dampak ekonomi yang bisa ditimbulkan oleh kebijakan tersebut,” papar Fadli Zon dalam siaran pers yang di terima oleh KedaiPena.Com, Rabu (14/6).
“Di tengah lesunya perekonomian, kebijakan pencabutan subsidi itu justru akan makin memperlemah pertumbuhan ekonomi,” sambung Fadli zon dalam.
Dia menjelaskan, bahwa untuk produk Domestik Bruto (PDB) kita ini 54-56 persen disumbang oleh konsumsi domestik, kemudian disusul oleh investasi yang porsinya sekitar 32 persen, dan baru oleh belanja negara sebesar 9 hingga 10 persen.
Sisa lainnya, kata dia, disumbang oleh net ekspor, yang angkanya bisa positif maupun defisit. Pencabutan subsidi listrik itu besar dampaknya, karena pasti akan melemahkan daya beli masyarakat
“Terbukti, kuartal pertama 2017 angka pertumbuhan konsumsi rumah tangga kita turun, hanya mencapai 4,8 persen, lebih rendah dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Padahal konsumsi rumah tangga ini merupakan kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi,” jelas dia
Dan bagi kalangan pengusaha, tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, jika daya beli masyarakat melemah, efeknya adalah tak akan ada ekspansi bisnis, yang pada ujungnya membuat perekonomian jadi stagnan.
“Saya mendengar sendiri bahwa sejak beberapa bulan lalu para pengusaha, baik yang bergerak di sektor properti, otomotif, maupun ritel, sudah mengeluhkan penurunan daya beli masyarakat ini karena naik nya Tarif Daya Listrik,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh