KedaiPena.Com– Wacana pemerintah untuk menaikan harga gas LPG 3 Kg atau gas melon sebaiknya ditunda. Pemerintah diminta dapat lebih serius untuk menurunkan harga-harga bahan pokok yang saat ini mengalami pelonjakan.
Demikian disampaikan oleh Guru Besar Institute Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar merespons wacana pemerintah yang ingin menaikan harga gas LPG 3 Kg atau gas melon tersebut.
“Wacana menaikkan harga LPG 3 Kg sebaiknya ditunda. Malah diharapkan pemerintah lebih serius menurunkan harga bahan-bahan pokok yang akhir-akhir ini telah mengalami kenaikan,” tegas Hermanto begitu ia disapa,Selasa,(12/4/2022).
Hermanto mengingatkan, jika gas LPG 3 Kg paling banyak digunakan oleh rumah tangga dari kelas bawah maupun warung- warung makan atau pengolah pangan skala mikro.
“Bagi mereka ini kenaikan LPG 3 Kg tentu sangat membebani,” jelas Rektor Perbanas Institute ini.
Hermanto pun menilai, biasanya momentum bulan suci Ramadhan menjelang Idul Fitri 1443 H, harga berbagai komoditas pokok mengalami kenaikan.
“Maka, kenaikan harga LPG 3 Kg akan semakin menambah beban masyarakat,” papar Hermanto.
Hermanto mengaku tak setuju jika, wacana kenaikan harga tersebut lantaran dampak perang dari Rusia-Ukraina saat ini. Pasalnya, sebelum perang Rusia-Ukraina harga BBM dan pangan global memang sudah naik.
“Perang itu menyebabkan kenaikan tersebut menjadi lebih tinggi dan mungkin lebih lama,” tegas Hermanto.
Di tengah kondisi saat ini, tegas Hermanto, yang harus dilakukan adalah melindungi rumah tangga kelompok pendapatan rendah dengan Bantuan Langsung Tunai atau BLT.
“Serta membantu pelaku usaha mikro dengan mempermudah akses mereka ke sumber modal seperti KUR,” demikian Hermanto.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan pihaknya sedang menghitung ulang harga kenaikan gas LGP 3 kg. Kenaikan ini kemungkinan terjadi karena harga gas dunia yang meningkat.
Arifin menjelaskan kebutuhan Indonesia atas gas 60 persen dicukupi dari impor. Hal ini yang membuat harga gas Indonesia akan turut naik.
“Gas LPG, masih kita menghitung lagi,” kata Arifin saat meninjau SPBU di Bengkulu, Minggu (10/4/2022).
Laporan: Muhammad Hafidh