KedaiPena.Com – Pengamat Ekonomi Politik, Ichsanuddin Noorsy menilai, rencana pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang ingin menaikan dana bantuan untuk partai politik (parpol) sangat tidak tepat.
Pasalnya, aku dia, dengan berkembangnya sistem teknologi informatika di zaman sekarang, masyarakat tidak membutuhkan partai politik lagi untuk menyampaikan aspirasi.
“Agregasi tidak bisa lagi model sederhana kompleksitas makin tinggi, kompleksitas makin diperparah dengan IT. Jadi dengan sosmed, itu buat aspirasi masyarakat mudah muncul ke permukaan. Dan tidak diserap parpol dan tidak dilaksanakan parpol,” ujar dia kepada KedaiPena.Com, Selasa (11/7).
Dengan perkembangan itu, aku dia, akan ada jarak yang ditimbulkan antara apa yang dikerjakan parpol dengan masyarakat.
“Nah ini juga berindikasi soal kegiatan soal anggaran, karena tugas utama menyerap aspirasi berhubungan dengan kegiatan anggaran, apakah anggaran itu cukup? Ya ga cukup,” beber dia.
Atas hal itu, lanjut dia, akan menjadi hal yang sia-sia bila pemerintah kembali menaikan dana parpol. Karena, dalam bahasa lain yang parpol gembar-gembor kan di sosial media merupakan suara kepentingan mereka.
“Kita bisa lihat kemarin ribut soal Hilary Clinton dan Trump itu semua kerja IT. Tidak sepenuhnya kerja partai, begitu juga Indonesia, artinya infrastruktur politik parpol tersaingi IT,” beber dia.
“Dan format ini menjadi punya dampak. Dampaknya bagimana kita nakar pembiayaan parpol ternyata dia tidak mampu dia berjarak,” demikian Noorsy.
Laporan: Muhammad Hafidh