KedaiPena.Com – Â Direktur Centre For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi mengaku terkejut dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyetujui kenaikan dana bantuan partai politik sebesar Rp.1.000 per suara sah.
“Ini memperlihatkan Sri Mulyani tidak punya konsistensi. Dia menyatakan bahwa terjadi penurunan penerimaan negara, dan yang dilakukan adalah amputasi atau pemotonganan anggaran dengan alasan efesiensi,” ujar Uchok kepada KedaiPena.Com, Jumat (1/9).
Tidak hanya itu, Uchok pun menilai, alasan Sri Mulyani perihal kenaikan dana partai usulan KPK, merupakan bentuk  ‘cuci tangan’ dari mantan Managing Director Bank Dunia ini agar tidak dikritik.
“Jad biarpun ini usulan KPK, usulan ini tidak mengingkat atau usulan untuk dilaksanakan,” beber Sri.
Dengan demikian, Uchok melanjutkan, penyetujuan kenaikan anggaran untuk partai ini sekarang akan sangat memberatkan beban keuangaan negara dan akan menggerus anggaran baik itu APBN atau APBD.
“Dengan kenaikan bantuan keuangaan untuk partai politik ini, orang partai seperti pesta mendapat duit dengan cuma-cuma dari negara tanpa kerja keras. Padahal yang namanya dana untuk partai itu, bukan dapat dari negara, tapi harus dikumpulkan atau disumbang dari rakyat dong,” imbuh Uchok.
Tidak hanya itu, lanjut Uchok, dengan adanya tambahan dana partai ini, juga semakin memperlihatkan partai tidak mampu untuk mendiri lagi dan sangat tergantung dana dari negara.
“Kalau begitu, apakah masih mungkin rakyat mengantungkan dirinya kepada partai untuk memperjuangkan aspirasi, kalau nasib partai saja, keuangaannya masih meminta minta melas kepada negara,” tandas Uchok.
Laporan: Muhammad Hafidh