KedaiPena.Com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan sangat mendukung pembangunan 500 rumah untuk guru di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Adanya rumah tersebut diharapkan dapat memacu semangat para guru di daerah untuk memberikan pendidikan terbaik para siswanya.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian
PUPR Syarif Burhanuddin kepada sejumlah wartawan di sela-sela kegiatan Peletakan
Batu Pertama Pembangunan Rumah Guru di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,
ditulis Jum’at (17/3).
“Kami (Kementerian PUPR-red) sangat mengapresiasi inisiatif pemerintah daerah di
Provinsi Selatan maupun Kabupaten Gowa untuk membangun rumah bagi para guru di daerahnya. Hal ini perlu di tiru oleh daerah lainnya,†ujar Syarif Burhanuddin.
Syarif menjelaskan, adanya koordinasi yang baik antara pemerintah kabupaten/ kota
dengan provinsi serta pemerintah pusat seperti Kementerian PUPR dalam pembangunan perumahan memang harus terus ditingkatkan. Pasalnya masalah perumahan merupakan tanggung jawab semua pihak dan masyarakat di daerah pun sangat menantikan program perumahan.
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan sangat menyetujui langkah langkah yang
sudah diambil oleh Pemerintah Sulsel terkait dengan ada nya perhatihan terhadap para guru dengan menyediakan rumah yang layak, tentunya untuk dapat memiliki rumah tersebut akan melalui tahap seleksi terlebih dahulu agar program ini tepat sasaran.
“Fungsi rumah selain menjadi tempat pendidikan juga untuk membentuk karakter
keluarga. Dan guru sebagai tenaga pendidik pun sangat memerlukan rumah yang layak huni,†terangnya.
Untuk membantu masyarakat agar memiliki rumah yang layak huni, kata Syarif,
pemerintah juga memberikan bantuan subsidi di bidang perumahan. Adanya bantuan
KPR dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan yang suku bunganya
hanya 5 persen, uang muka rumah subsidi 1 persen, bantuan uang muka untuk MBR
Rp 4 juta dan bantuan PNS sebesar Rp 1,2 – 1,8 juta dari Bapertarum PNS diharapkan akan semakin mempermudah akses masyarakat untuk memiliki rumah impiannya.
Namun demikian, Kementerian PUPR juga terus berharap agar Pemda setempat juga
memberikan kemudahan perizinan untuk pembangunan rumah bersubsidi sehingga
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah bisa berjalan sesuai rencana di lapangan.
“Saya juga meminta kepada seluruh Bupati se Provinsi Sulsel agar mempermudah
perizinan perumahan seperti IMB untuk rumah bersubsidi. Jadi ke depan tidak ada
alasan lagi bahwa masyarakat sulit mendapatkan rumah,†katanya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pelaksanaan pembangunan rumah bagi para guru di provinsi tersebut. Saat ini, di Kabupaten Gowa rencananya di bangun rumah untuk guru sebanyak 500 unit di atas lahan seluas delapan hektar.
Untuk tahap awal akan dibangun sebanyak 300 unit dan sisanya 200 unit akan menyusul ditahap selanjutnya.
“Kami akan mengupayakan agar pembangunan rumah guru ini bisa dilaksanakan di
kabupaten lain yang ada di wilayah Sulsel. Lokasinya sedang disiapkan dan
perencanaan pembangunnnya juga sudah ada,†tandasnya.
Beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan pun sudah mengajukan rencana
pembangunan rumah untuk para guru diantaranya, Kabupaten Bone 200 unit (3 Ha),
Kabupaten Selayar 250 unit (4 Ha), Kabupaten Soppeng 250 unit (2,5 Ha), Kabupaten
Pare Pare 170 unit (3 Ha), Kabupaten Bantaeng 200 unit (3 Ha), Kabupaten Bulukumba 220 unit (3 Ha), Kabupaten Palopo 300 unit (5 Ha).
Di Provinsi Sulsel saat ini jumlah PNS yang belum memiliki rumah sebanyak 42.794
orang (berdasarkan data PNS secara elektronik per desember 2015). sedangkan PNS
yang menggunakan produk layanan Bapertarum-PNS ditahun 2016 relatif sangat kecil
yaitu sekitar 768 orang saja.
“Bicara tentang perumahan pada dasarnya juga bicara tentang kemerdekaan. Jika kita
sudah mempunyai rumah sendiri maka kita akan merasa merdeka. Pembangunan
rumah guru ini juga merupakan bentuk kongkrit akan kemerdekaan begitu juga dalam
hal pendidikan sehingga generasi muda negara ini ke depan bisa bersaing dengan
negara lain,†katanya.
Laporan: Anggita Ramadoni