KedaiPena.Com- Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana memastikan, jika Kementerian ESDM telah membentuk tim investigasi guna menemukan beberapa penyebab kejadian dari kebocoran pipa gas milik
PT Sorik Marapi Geothermal Plant (SMGP) di Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Dadan begitu ia disapa, mengataka jika penyebab dari kebocoran gas tersebut antara lain ialah perencanaan kegiatan yang tidak matang serta pelanggaran terhadap prosedur yang telah ditetapkan.
“Peralatan serta instalasi penunjang yang belum siap. Lemahnya koordinasi antar tim pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat yang tidak memadai. Sehingga hasil investigasi menunjukkan telah terjadi mal operasional oleh PT SMGP, ” kata dia ditulis, Kamis, (11/2/2021).
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, kata dia, kementerian ESDM akan melakukan koordinasi dengan Pemda untuk penanganan dan pemulihan dampak kejadian.
Kementerian ESDM, tegas dia, juga akan melakukan audit penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap seluruh kegiatan PT SMGP dilapangan.
“Memastikan PT SMGP melakukannya seluruh rekomendasi hasil investigasi, mempercepat penetapan rencana peraturan Menteri ESDM terkait keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan lingkungan panas bumi,” papar dia.
Ia pun menjelaskan, dari 14 wilayah kerja panas bumi (WKP) belum ada kejadian kecelakaan seperti yang terjadi di PT SMGP hingga mengakibatkan banyak korban jiwa.
“Saya sampaikan ada 14 WKP yang sudah berjalan tidak ada sebetulnya korban dari masyarakat yang terkena H2S, hanya baru ada satu, dan kita mendapatkan kejadian kota sangat prihatin dengan demikian sangat besar dari sisi korban. Begitu kejadian saya memutuskan untuk menghentikan seluruh pengoperasian yang ada disana, jadi pembangkit yang sudah jalan dari sisi tidak terkait ini pun sudah di matikan setelah 2-3 jam setelah kejadian tersebut,” jelasnya.
Dadan mengakui, dari kejadian tersebut sempat terjadi keributan d ilapangan antara masyarakat dan para karyawan PT SMGP.
“Hari Senin pukul 11.30 persiapan buka sumur kemudian jam 12 mulai dibuka sumur keluar dari gas dari atas dan tidak bocor itu namanya silencer, karena ini persiapan gas itu dibuang ke atmosfer dan yang menjadi ini kejadian kalau berbicara hal teknis memang ada warga disekitar situ, kemudian di dalam sumur itu ditiga menit pertama itu,” ujarnya.
Laporan: Sulistyawan