KedaiPena.Com – Bertempat di lantai 7 Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan No 13 Jakarta Pusat, dilaksanakan penyerahan Salinan Keputusan Menteri BUMN Rini Seomarno Selaku Rapat Umum Pemegang Saham perusahaan Perseroan (Persero) PT
Melalui surat Pertamina Nomor: SK-256/MBU/11/2017 tentang Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Acara dibuka oleh Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro pukul 13.30 WIB, dihadiri oleh Direksi dan Komisaris PT Pertamina (Persero) serta Pejabat dan Pegawai Kementerian BUMN.
Dalam rangka mengisi kekosongan jabatan Direktur SDM PT Pertamina (Persero), Menteri BUMN Rini M Soemarno Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina mengangkat Nicke Widyawati sebagai Direktur SDM PT Pertamina (Persero).
Deputi Aloysius menyampaikan bahwa Kementerian BUMN selaku Pemegang Saham berharap dengan dilengkapinya seluruh jajaran Direksi di Pertamina mampu memberikan nilai tambah bagi Perusahaan. Selain itu, Direksi yang baru diharapkan dapat segera bersinergi dengan Direksi lainnya.
“Sebagaimana diketahui Pertamina merupakan salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Dengan wilayah usaha meliputi seluruh Indonesia dan luar negeri dengan total aset ± US$49,76 miliar (Per 30 Sep 2017), dimana 21,8% nya merupakan aset tetap dan laba sebesar US$1,99 miliar,” jelas dia di Kantor Kementerian BUMN, Senin (27/11).
“Disamping itu, PT Pertamina memiliki peran vital bagi NKRI yaitu sebagai perpanjangan tangan Pemerintah, Pertamina menyediakan produk bahan bakar bagi masyarakat Indonesia. Didukung ±22 ribu karyawan yang bergerak di upstream, midstream, downstream dan supporting yang mendukung kinerja perusahaan,” sambung dia.
Aloysius menambahkan bahwa peran strategis tersebutlah yang melatarbelakangi pemisahan fungsi Direktorat Aset dan Manajemen SDM. Harapanya, Direktur Manajemen Aset saat ini dapat memberikan perhatian penuh dan fokus untuk dapat mengelola dan memonetisasi aset tetap sehingga memberikan kontribusi lebih besar kepada laba perusahaan.
Termasuk, kata Aloysius, menyelesaikan program-program yang belum tercapai sesuai target seperti sertifikasi tanah dan program kerjasama terkait utilisasi aset tetap dapat segera dieksekusi.
“Sedangkan dari sisi pengelolaan SDM, diperlukan peningkatan kualitas human capital yang mumpuni agar PT Pertamina mampu menyediakan produk dengan kualitas terbaik secara konsisten dan kontinyu dengan harga terbaik. Memandu talenta-talenta di Pertamina tentu bukan tugas yang mudah, akan tetapi merupakan tantangan besar untuk mengelola dan mengembangkan human capital sebesar ini,” imbuh dia.
“Melanjutkan dan mengembangkan program SDM yang sifatnya upskilling dan upgrading karyawan harus terus dilaksanakan untuk mendukung kinerja perusahaan,” tutur Aloysius
Tahun 2018, lanjut Aloysius, wilayah kerja Mahakam sudah mulai dikelola oleh Pertamina, Direksi dan Dekom agar dapat memanfaatkan momentum ini sehingga meningkatkan profitabilitas PT Pertamina dengan menjaga tingkat produksi dan lifting migas tetap optimal.
“Selain itu, realisasi Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia agar dapat di-speed up sehingga membantu fleksibilitas teknis pengolahan Pertamina yang dampaknya dapat meningkatkan daya saing global dan meningkatkan struktur keuangan,” tutup Aloysius.
Laporan: Muhammad Hafidh