KedaiPena.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan terealisasi tahun ini.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury mengungkapkan, rencananya PHE bakal melepas 5-10 persen saham dalam IPO tersebut. Artinya, porsi saham yang dilepas tersebut lebih rendah dari rencana awal yang disampaikan Direktur Utama PHE Wiko Migantoro di level 10-15 persen.
“Insya Allah. Di tahun ini kita lagi proses untuk mendapatkan persetujuan dari para kreditur saat ini,” kata Pahala, dikutip Jumat (15/6/2023).
Ia mengungkapkan, dalam merealisasikan IPO PHE, pihaknya masih menunggu waktu yang tepat. Karena timing merupakan hal yang cukup penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.
“Ya yang namanya transaksi pasar modal memang harus tunggu waktu yang pas ya untuk melakukan hal tersebut dan untuk mendapatkan hasil yang optimal,” ucapnya.
Selain itu, Pahala mengungkapkan, dalam pelaksanaan IPO PHE tidak menggandeng investor jangkar atau anchor investor. Pasalnya, struktur IPO untuk subholding hulu migas PT Pertamina (Persero) itu bakal berbeda dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang lebih awal melantai di pasar modal dengan menggaet sejumlah investor strategis.
“Tidak ada anchornya, strukturnya beda. Ini betul-betul IPO,” ucapnya lagi.
Ia menyatakan telah menggandeng lembaga keuangan maupun perbankan domestik dan internasional seperti Citibank, JPMorgan Chase & Co, Credit Suisse, Mandiri Sekuritas hingga Danareksa sebagai penasihat atau advisor PHE sebelum melaksanakan IPO.
“Kalau target, liat marketnya,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa