KedaiPena.Com – Tanpa pengawalan protokoler resmi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tiba di acara “Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme” dengan menggunakan taksi di Makassar, Sulsel, Sabtu (28/10).
“Di bawah kepemimpinan Jokowi-JK, kami mimpikan tahun 2045, 28 tahun ke depan bertepatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-100 Indonesia, kami mimpikan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kedaipena.com, Ahad (29/10).
Untuk merealisasikan mimpi tersebut, Mentan menegaskan, pemerintah akan terus berada di sisi petani. Dia juga mendorong pemuda untuk terjun ke sektor pertanian guna mewujudkan visi Lumbung Pangan Dunia 2045 itu.
Menteri asal Bone ini meyakinan demikian, karena yakin kontribusi para pemuda sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa Indonesia, termasuk di sektor pertanian.
“Dulu harga beras di Papua Rp80 ribu per kilo, sekarang Rp8 ribu. Anda lanjutkan, nanti anda pemerintah di sana,” janjinya kepada ratusan ribu pemuda yang menyemarakkan kegiatan tersebut.
Jebolan Universitas Hasanuddin itu menambahkan, pemerintah melalui Kementan telah mendorong pemuda terjun ke pertanian melalui Program Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita).
“Kami sudah gerakkan selama tiga tahun 200-300 ribu pemuda masuk sektor pertanian dengan menggunakan mekanisasi atau pertanian modern,” ungkapnya.
Mentan mengingatkan, agar bisa genersi muda berkontribusi terhadap pembangunan bangsa, maka harus dilindungi dari ideologi ekstrem sejak dini dari lingkungan keluarga hingga pendidikan.
“Ini adalah anak-anak kita, yang akan melanjutkan pembangunan kita ke depan. Pada saatnya nanti, kita akan menyerahkan tongkat estafet kepada mereka. Kita harus lindungi mereka dari radikalisme, pemahaman-pemahaman yang negatif,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan memberikan bantuan berupa traktor roda empat senilai Rp400 juta kepada salah satu mahasiswa dari Maluku Barat Daya yang sempat bertanya.