KedaiPena.Com- JajaranKementerian Sosia diminta dapat memberikan respon cepat dan tanggap terhadap korban banjir rob di Kota Semarang dan kota-kota terdampak di sepanjang Pantai Utara Jawa. Hal itu merupakan instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan instansi terkait telah melaksanakan langkah-langkah tanggap darurat.
Tagana Kota Semarang dan sekitarnya bersama instansi terkait telah melakukan identifikasi dan pendataan korban, mengevakuasi korban dari situasi tidak aman ke tempat yang lebih aman, menyalurkan bantuan logistik, dan mendirikan dapur.
Petugas Tagana di lapangan saat ini tengah fokus pada pendirian dapur umum untuk mencukupi kebutuhan dasar penyintas bencana.
“Saat ini kami sedang fokus pada pengelolaan dapur umum. Dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan pokok,” kata Ginarto, personel Tagana Kota Semarang di lokasi kejadian, Kamis, (26/5/2022).
Kemensos telah mendirikan dua dapur umum induk dan sekitar 6 dapur umum mandiri. Dapur umum induk didirikan di Kecamatan Semarang Timur dan perbatasan (Semarang dan Demak).
“Di perbatasan sehari kami produksi 6.000 bungkus makanan siap saji. Dan yang di Kecamatan Semarang Timur sehari 1.500 bungkus,” katanya.
Di Kota Semarang, bantuan yang diberikan berupa selimut 900 lembar, sandang bayi 580 paket, popok bayi 438 paket, sandang dewasa 1.200 paket, foodware 27 paket, perlengkapan dapur keluarga 7 paket, kidware 430 paket, family kit 28 paket, makanan siap saji 2.900 paket, makanan anak 2.290 paket, lauk pauk siap saji 1.980 paket.
Kabupaten Demak, bantuan logistik yang diberikan berupa selimut 400 lembar, sandang bayi 600 paket, popok bayi 438 paket, sandang dewasa 400 paket, foodware 100 paket, perlengkapan dapur keluarga 10 paket, dan kidware 12 paket.
Bantuan lain berupa makanan siap saji 1.250 paket, makanan anak 1.620 paket, lauk pauk siap saji 1.920 paket, air minium kemasan 8 dus, belanja lokal untuk dapur umum Dinas Sosial di Puskesmas Sayung berupa telor 500 kg dan mie instan 100 dos.
Laporan: Muhammad Lutfi