KedaiPena.Com – Asisten Deputi Pengembangan SDM dan Hubungan antar Lembaga Kementerian Pariwisata menggelar ‘Training of Trainers’ (ToT) bagi para dosen pendamping desa wisata. Training ini sendiri digelar dalam rangka kegiatan pengembangan desa wisata melalui pendampingan.
Traning perdana ini diselenggarakan pada tanggal 11 sampai 13 Maret 2019 di hotel Arya Duta Makasar dan dihadiri oleh perwakilan perguruan tinggi wilayah Indonesia Timur, yang terdiri dari Politeknik Negeri Makasar, Universitas Fajar Makasar, Universitas Khairun Ternate, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Balikpapan, Akademi Pariwisata Jayapura.
Kasubbid Kemitraan Usaha Masyarakat Kemenpar, Rulyta M. Rachmaesa mengatakan bahwa training ini sendiri merupakan program dari pengembangan desa wisata melalui pendampingan.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan desa wisata dan memberikan pemahaman bahwa pariwisata dapat menjadi alat peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujar dia dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Senin (11/3/2019).
Dia melanjutkan bahwa pemerintah dalam hal ini Kemenpar akan berperan sebagai motivator, dinamisator dan fasilitator. Sedangkan, akademisi dalam hal ini perguruan tinggi berperan sebagai konseptor dan pelaku pengabdian masyarakat.
“Pelaku bisnis dan praktisi pariwisata berperan sebagai pelaku CSR serta komunitas atau masyarakat sebagai subyek yang diberdayakan untuk mengembangkan desa wisata,” beber dia.
Program ini sendiri, lanjut dia, akan dilakukan selama tiga bulan setelah ToT dosen ini selesai dilaksanakan dalam pengembangan desa wisata melalui pendampingan.
“Bentuknya adalah pelatihan dan monitoring perkembangan kompetensi masyarakat untuk selanjutnya dievaluasi untuk menentukan saran tindak berikutnya,” jelas dia.
Kemudian, kata dia, akan dilanjutkan dengan pelaporan dan seminar hasil pendampingan secara nasional dan sekaligus dilakukan pemilihan perguruan tinggi pendamping desa wisata terbaik dan akan mendapat apresiasi dari Kemenpar.
“Dengan adanya 57 perguruan tinggi yang telah bekerjasama dalam program ini diharapkan dapat melakukan pendampingan dan pembinaan kepada minimal tiga desa wisata masing-masing perguruan tinggi dan meningkatkan peran masyarakat dalam kepariwisataan khususnya pengembangan desa wisata,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh