KedaiPena.Com – Kemenko Marves menginisiasi pelatihan teknolgi digital bagi perempuan pelaku UMKM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di di PO Hotel Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (22/4/2021).
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo R.M. Manuhutu mengatakan, bahwa apa yang dilakukan oleh pihaknya merupakan tradisi guna membawa perempuan dan laki-laki dalam kesetaraan.
“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk memanfaatkan platform atau teknologi digital untuk semakin meningkatkan peranan perempuan dalam ekonomi nasional,” jelas Odo R.M. Manuhutu dalam keterangan tertulis, Jumat, (23/4/2021).
Odo melanjutkan, nahwa ekonomi kreatif berkaitan erat dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, narasi tentang mencapai target-target besar tidak akan tercapai jika tidak dilakukan bersamaan dengan pemberdayaan SDM.
“Dibutuhkan kerja sama dan gotong royong, sesuai dengan semangat bangsa Indonesia yang dibangun atas dasar gotong royong dan kebersamaan,” tegas Odo.
Pelatihan yang diselenggarakan dengan tema Hari Kartini ini dikhususkan bagi aktor UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif perempuan dari Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Selain pelatihan, para peserta juga diberi kesempatan untuk memamerkan produk-produknya dalam mini bazaar.
Chief People and Corporate Strategy DANA Indonesia Agustina Samara dalam paparannya mengatakan bahwa perempuan sangat dekat dengan perekonomian. Pemerintah menyadari bahwa perempuan memiliki kekuatan dan keunggulan yang luar biasa dalam menggerakkan perekonomian.
Dosen Kewirausahan dan Administrasi Publik FISIP Universitas Nasional Wahyu Triono memberikan paparan tentang kewirausahaan usaha mikro kecil menengah yang meliputi materi Smart Society 5.0, Industry 4.0, Design Thinking, SWOT Analysis, Business Model Canvas (BMC) serta Collaborative Entrepreneurship.
“Kesimpulannya, untuk dapat mengembangkan kewirausahaan maupun usaha yang telah berjalan, kita harus mampu memetakan permasalahan dan kendala. Kemudian mengantisipasi kehadiran Industry 4.0 dan Smart Society 5.0 dengan model DISTRUPT, Design Thinking dan ATM,” pungkas Wahyu.
Laporan: Natsha