KedaiPena.Com – Pemerintah terus mendukung upaya percepatan Geopark Kaldera Toba menjadi UNESCO Global Geopark. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang berfungsi sebagai koordinator dan sinkronisator Kementerian/Lembaga terkait, dengan sigap kembali meninjau lokasi dan sebelumnya juga telah membentuk Komite Nasional Geopark Indonesia (Adhoc) yang dikoordinasikan oleh Kemenko Maritim.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang SDA, Iptek dan Budaya Maritim, Safri Burhanudin di sela peninjauan bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara Nur Hafizah Marpaung dan perwakilan Kementerian/Lembaga terkait ke Geosite Hutaginjang, Sumatera Utara ditulis Jumat (18/5/2018).
“Ini lebih mempermudah bila ada masalah akan kita pecahkan secara bersama-sama. Misalkan, begitu kita dapat masalah yang belum selesai, kami dari Kemenko Maritim akan lebih mudah untuk mengundang semua pihak yang terkait, jadi dimana masalahnya akan kita selesaikan, jadi jelas ini tugas siapa dan wewenang siapa,†ujar dia.
Deputi Safri menjelaskan, Geopark Kaldera Toba sempat terkatung-katung statusnya untuk dinaikkan menjadi UNESCO Global Geopark. Di mana sebelumnya tidak ada yang menggerakkan kembali, dikarenakan pada saat itu Pemerintah Daerah masih belum mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada Geopark Kalder Toba.
“Kemenko Maritim inilah yang berperan sekarang untuk lebih mempercepat. Awalnya hal ini hampir hampir ditinggalkan, sekarang Pemerintah Daerah sudah sadar makanya mereka bergerak cepat, dan kami yakin bahwa tahun depan sudah harus jadi,†oleh sebab, pada bulan Juli tahun 2018 ini, Geopark Kaldera Toba akan ditinjau dan dinilai kembali oleh Tim Asesor dari UNESCO.
Ditambahkan oleh Deputi Safri, sejatinya Geopark itu adalah bagian dari daerah dan dikembangkan oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat hanya bersifat membantu. Terkait dengan pemahaman sebagian pihak yang mengatakan bahwa, Geopark itu bisa berkembang apabila sepenuhnya mendapat bantuan pemerintah pusat, Deputi Safri menyatakan, bahwa itu adalah pemikiran yang keliru.
“Pusat ini sifatnya hanya melengkapi apa yang kurang dari daerah, jadi Geopark itu hanya berkembang apabila daerah yang bergerak lebih dulu. Makanya tidak jadi-jadi Geopark ini karena hanya mengharap dari pusat, itu salah satu kelemahan, coba lihat Geopark Ciletuh, tanpa pusat mereka jadi, karena Pemerintah Daerah yang memang berniat untuk mengembangkannya,†tambahnya.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas