KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Sungai Citarum Jawa Barat dapat bersih dalam tujuh tahun. Pernyataan Jokowi tersebut didasari atas geliat bersih sungai Citarum dilakukan. Adalah Kementerian Koordinator Kemaritiman yang memimpin agenda ini.
Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Kemenko Kemaritiman, RI Safri Burhanuddin mengatakan bahwa kegiatan yang sudah gagas dari bulan Februari ini sudah mulai menuai hasil, dengan mulai berkurangnya keberadaan sampah di sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.
“Apa yang kita harus lakukan sekarang adalah mengatur bagaimana mengelola sampah. Dari pengelolaan sampah rumah tangga, lalu mengelola sampah di sungai dan menangani limbah di Citarum,” ujar Safri kepada KedaiPena.Com, di kantornya, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
Khusus limbah, lanjut Safri, pihaknya bersama Pemprov Jabar terus fokus untuk pembenahan tersebut. Safri menuturkan, bahwa limbah di Citarum terbagi tiga yakni limbah domestik, industri dan alam.
Untuk limbah domestik, kata Safri sudah ditangani oleh Pemprov Jawa Barat bersama Kodam Siliwangi. Sedangkan, untuk limbah industri pihaknya bersama Pemprov Jabar sedang disosialisasikan aturan penegakan hukumnya.
“Jadi pada saat yang sama, kita sudah ada yang masuk ke beberapa perusahaan karena kita ketahui ada sekitar 4000-an industri di provinsi Jawa barat yang tidak sampai 10 persen punya instalasi pengelolaan limbah,” tutur Safri.
“Padahal Sungai Citarum materi bakunya untuk air minum di DKI. Dan kedua, 400.000 ribu hektar sawah tergantung sungai Citarum. Listrik yang 14 ribu megawatt dari beberapa bendungan,” tandas Safri.
Diketahui, Perpres (Peraturan Presiden) 15/2018 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Sungai Citarum. Adalah Kemenko Kemaritiman sebagai pemimpin dan pelaksana tugasnya adalag Pemprov Jawa barat.
Pelaksanaan kegiatan bersih Citarum ini dilakukan secara struktural ini yang menghubungkan pusat dan daerah sampai tingkat level paling rendah.
Laporan: Muhammad Hafidh