KedaiPena.Com – Kondisi lingkungan hidup sangat berpengaruh bagi kita, khususnya udara. Jadi, ketika lingkungan hidup rusak maka akan berpengaruh pada hajat hidup orang banyak.
Demikian disampaikan Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr Anas Ma’ruf dalam diskusi di Like Festival, JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2024).
“Kita mencermati kualitas udara kita lewat banyak aplikasi bahwa Indonesia mengalami ancaman pencemaran udara kalau kemarau, meski saat musim hujan sih aman. Bahkan tahun lalu kita sempat nomor 3 terburuk di dunia,” kata dia.
Ia mengatakan, ada banyak hal yang menyebabkan kerusakan lingkungan udara. Misal dari sektor transportasi, gas, debu, maupun dampak rumah tangga.
Dari aspek kesehatan, dia mengatakan, bahwa kondisi lingkungan yang baik berpengaruh pada angka harapan hidup.
“Di Jepang angka harapan hidup 84, Korea 83. Indonesia 73-74, sebelumnya 62 tahun. Dan angka harapan hidup ini tergantung kualitas lingkungan. Air udara, pangan, lingkungan. Kalau negara yang baik angka harapan hidup, semua yang saya sebutkan pasti bagus,” lanjut dia.
Ia pun berharap kondisi lingkungan udara semakin baik dari saat ini. Hal ini dilakukan agar angka harapan hidup bisa mencapai angka di atas 80 tahun.
Masih kata Anas, kondisi lingkungan udara yang buruk berpengaruh terhadap kesehatan kondisi pernafasan manusia.
“Penyakit seperti pneumonia, asma, penyakit paru kronis. Penyakit-penyakit ini masuk 10 besar penyakit di Indonesia. Dan tahun 2022 lebih Rp10 triliun digelontorkan untuk menanganinya. Belum lagi dengan Penyakit yang tidak langsung terkait dengan buruknya kualitas udara seperti penyakit kardiovaskuler bahkan kanker,” lanjut dia.
“Kelompok rentan seperti orang tua dan anak yang sangat berdampak dengan kondisi ini. Jadi kami memberikan edukasi dari sektor rumah tangga, karena hal berbahaya dari tingkat bawah. Dan di kota-kota besar dalam rentan dua tahun belakangan kualitas udara menurun. Ini in-line dengan meningkatnya penyakit respirasi,” tandas Anas.
Laporan: Afan Mendrofa