KedaiPena.ComKementerian Dalam Negeri atau Kemendagri angkat bicara terkait dengan kabar dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar. Kebocoran data ini diduga terjadi sejak 2017 lalu.
Data tersebut diperjualbelikan di forum breached.to lewat seorang pengguna bernama Bjorka. Menurutnya, data berukuran 87 GB tersebut berisi 1,3 miliar pendaftar.
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, berdasarkan pencermatan struktur datanya, data yang dimiliki oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri berbeda dengan yang terdapat pada https://breached.to..
“Dari pengamatan pada sistem milik Ditjen Dukcapil, tidak ditemukan adanya Log akses, Traffic, dan akses anomali yang mencurigakan,” kata Zudan dalam keterangannya, Jumat (2/9/2022).
Dirinya pun menegaskan bahwa data tersebut bukan berasal dari Ditjen Dukcapil Kemendagri.
“Ditjen Dukcapil Kemendagri akan menelusuri lebih lanjut terkait dengan berita adanya dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar,” pungkas Zudan.
Sebelumnya, kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar. Kebocoran data ini diduga terjadi sejak 2017 lalu. Data tersebut kini diperjualbelikan. Dalam postingan di forum breached.to, seorang pengguna dengan nama Bjorka memposting data tersebut.
Menurutnya, data berukuran 87 GB tersebut berisi data dari 1,3 miliar pendaftar. Datanya itu berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, nama operator seluler, tanggal registrasi. Ia pun memberikan contoh yang bisa didapat gratis berisi dua juta pendaftar.
Sementara untuk menebus data secara penuh, harganya adalah USD 50.000.
Penjual mengklaim data itu diperolehnya dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Laporan: Muhammad Hafidh