KedaiPena.Com – Masa kejayaan Eropa pada rentang 1895 hingga 1914 dituangkan dalam rancangan desainer Indonesia, Yenty Tan. Inspirasi di era Belle Epoque menjadi tema bagi desainer asal Medan untuk menyuguhkan deretan koleksinya yang sarat kemewahan dan kemegahan.
Dikutip dari bahasa Perancis yaitu La Belle Epoque yang juga bermakna literasi ‘Era Cantik’ menjadi zaman keemasan bangsa Barat. Desainer lulusan sekolah seni rupa dan desain ISWI itu memamerkan sebanyak 24 busana di depan para pecinta mode masa kini di Westin Hotel, Jakarta, Sabtu malam (23/09).
Fashion show ini merupakan bagian dari pameran pernikahan ‘The New Beginning Westin Wedding’ bekerja sama dengan Herworld Brides pada 23-24 September 2017.
Untuk matrial bahan yang dipilih Yenty yaitu satin duchess, lace, dan tulle, merupakan gambaran kehalusan sisi wanita.
“Bahan-bahan ini menggambarkan karakter perempuan yang datang dari kalangan atas. Dalam bertutur dan keseharian yang mereka tampilkan,†ujarnya di hadapan media sebelum fashion fashion show dimulai.
Rok bustle yang identik degan mode masa lalu diubah menjadi terusan sleeveless berpotongan flare, rok lurus melebar di bawah. Warna lembut, seperti abu-abu, putih, dan silver mendominasi koleksi yang satu ini.
Desainer yang pernah mengenyam pendidikan singkat di London College of Fashion, menambahkan mutiara besar dan kecil yang diuntai menjadi mini cape dipadankan dengan terusan berpotongan ketat di atas dan lebar di bawah. Teknik lipit dan tekuk disematkan oleh sang perancang di bagian torso, punggung, dada, dan pinggang.
Tak ingin terjebak pada mode masa lalu, Yenty tak ketinggalan menyematkan sentuhan modern. Kekinian terasa, ketika dirinya menampilkan gaun-gaun panjang tembus pandang yang tengah menjadi arus utama mode masa kini dalam warna biru muda, nude, dan moka. Kerah tinggi zaman Victorian yang telah menjadi ciri khasnya ini disematkan sebagai faktor pembeda dari desain lainnya.
“Memang beberapa gaun itu pasti ada hasil tanganku sendiri, dengan metode handmade itulah yang membuat sebuah gaun terlihat lebih glamor karena ada campur tangan langsung dari si pembuatnya, dan pastinya membutuhkan ketelitian yang sangat khusus agar tercipta busana yang indah,” jelas Yenty.
Menutup peragaannya, desainer yang pernah tampil di Jakarta Fashion Week 2014 itu menghadirkan gaun pengantin dengan jubah panjang berwarna putih yang dibubuhkan mutiara dan Kristal Swarovski menjadi versi grande. Kesan megah yang menonjolkan sisi keanggunan dan sofistikasi gaya kaum mapan masa kini.