KedaiPena.Com – Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Nusantara Tapteng, Sukran Daeng Malewa alias Sukran mengatakan, setelah berhasil menjalankan program pembesaran benih teripang pasir (holothuria scabra), pihaknya fokus melakukan program pembenihan (pemijahan-red).
“Kita bersyukur, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui kantor Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL-Padang) men-support program budidaya teripang yang kita laksanakan kurun waktu enam bulan terakhir,†ungkap Sukran, Rabu (30/11) di Sibolga.
Dukungan itu tak sekadar janji kosong, tetapi sudah dibuktikan melalui program pendidikan dan pelatihan (Diklat) untuk menambah wawasan dan pemahaman, sehingga upaya pengembangan dapat direalisasikan. “Kita baru saja usai mengikuti Diklat selama lima hari penuh di salah satu pusat konservasi sumber daya alam laut terbesar di Provinsi Bali,†sebut Sukran.
Menurut Sukran pihaknya mendapat pendampingan dari sejumlah pejabat dari BPSPL-Padang, di antaranya Kasi pendayagunaan dan pelestarian, Suwardi, Koordinator Wilker Sumut Monika Br Pinem dan penyuluh kelautan dan perikanan BPSPL Padang.
Diklat itu dimentori langsung Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Bambang Susanto, Kepala Teknisi Riset Pemijahan Sari Budi Moria Sembiring dan sejumlah pejabat lainnya.
Diakui Sukran, selama mengikuti pelatihan, mereka mendapatkan pengalaman baru dan ilmu pengetahuan, bagaimana cara membudidayakan teripang (sea cucumber,red) yang lebih baik. Pihaknyapun terdorong dan berkomitmen menjalankan misi pengembangan usaha budidaya teripang di Tapteng.
“Saya yakin, teripang pasir asal Tapteng nantinya bakal menjadi komoditas unggulan yang mampu mendongkrak ekonomi masyarakat nelayan. Secara komersial, komoditas yang satu ini memiliki harga jual yang relatif tinggi ketimbang komoditas perikanan lainnya,†ujarnya.
Kasi Pendayagunaan dan Pelestarian BPSPL-Padang, Suwardi ST MSi berharap, Pokdakan Nusantara Tapteng menjadi pioner dalam upaya menjaga dan melestarikan teripang di daerahnya, agar tidak terjadi over eksploitasi teripang.
Lebih dari itu, Pokdakan Nusantara Tapteng dapat memprakarsai daerah perlindungan laut sebagai upaya menjaga habitat penting bagi teripang sebagai tempat bertelur dan menetas/memijah agar pembenihan teripang secara alamiah tetap lestari.
Menurut Sukran, jenis teripang pasir (holothuria scabra) saat ini sangat sulit didapatkan dan mulai langka. Sementara, permintaan di pasar luar negeri masih sangat besar. Ini merupakan potensi yang baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nelayan khususnya pembudidaya secara cepat.
Maka itu, pihaknya bertekad melakukan upaya pembenihan (pemijahan), sehingga komoditas komersil ini bisa bertahan dan tidak punah. Bila program pemijahan itu berhasil, konservasi teripang pasir pun mulai dilaksanakan, jutaan bibit teripang pasir akan disebar di kawasan Teluk Tapian Nauli Tapteng.
“Bila memungkinkan, kita juga akan menebar jutaan bibit teripang pasir di seluruh wilayah pesisir pantai di Tapteng, yaitu di sepanjang garis pantai dari Kecamatan Barus hingga ke Sitardas Kecamatan Badiri,†tegasnya.
Dalam waktu dua tahun, jutaan teripang itu bertumbuh besar dan sudah layak jual di harga yang lebih baik. Tidak menutup kemungkinan, uang yang dihasilkanpun bisa mencapai puluhan miliar hingga ratusan miliar rupiah.
Selain itu, pihaknya berencana membuat zonasi atau kawasan lubuk larangan khusus untuk perkembangan komoditas teripang pasir agar jutaan teripang itu tidak diganggu sehingga dapat bertumbuh besar. Hasil panennya nanti dapat dibagikan kepada masyarakat nelayan, anak yatim dan fakir miskin.
“Cita-cita saya bersama Pokdakan Nusantara, anak nelayan Tapteng harus mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Bisa kuliah di perguruan tinggi sehingga menjadi generasi yang andal dan berdaya saing, juga diharapkan mampu meneruskan upaya pelestarian sumber daya alam laut di Tapteng pada masa mendatang,†tutur Sukran.
Dia menambahkan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tapteng, Aliamsyah Sitompul juga sudah menyatakan mendukung program pengembangan komoditas teripang yang dilaksanakan Pokdakan Nusantara Tapteng.
Laporan: Dom