KedaiPena.Com – Sebanyak 3 RW yaitu RW 005. 006 dan 007 di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat krisis air tanah akibat dari pembangunan Citra Tower Kemayoran. Sumur-sumur warga mulai kering dan kesulitan akan akses air.
Demikian diungkap Supardijono, seorang warga Kebon Kosong. Supardijono menambahkan pembangunan yang dilakukan oleh Citra Tower Kemayoran terkesan asal dan sembrono, sehingga warga menjadi korban yang sangat dirugikan.
“Kami menuntut kembalikan air kami yang telah dirampas,” sambung dia di Jakarta, ditulis Rabu (5/4).
Sementara itu, menurut Manager Program dan Kampanye Walhi DKI Jakarta, Zupriadi, penyusunan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dalam pembangunan Citra Tower Kemayoran terindikasi cacat prosedur, tidak partisipatif dan mengabaikan hak-hak warga sekitar.
“Kami meminta semua aktifitas pembangunan dihentikan terlebih dahulu dan memgakomodir tuntutan warga supaya tidak sangat dirugikan,” sambungnya.
Zulpriadi menambahkan, air merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Dan dampak proyek pembangunan Citra Tower Kemayoran yang ditimbulkan membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan akan air dan indikasi pelanggaran HAM sangat jelas pada proyek tersebut.
Menurut data di lapangan, imbuhnya, Citra Tower Kemayoran adalah bagian dari pengembang properti Ciputra, akan membangun dua tower di jalan angkasa kav A6 kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pada saat ini telah mulai dalam proses pembangunan, alat-alat berat telah di lokasi proyek dan telah mulai penggalian ‘basement’.
Laporan: Muhammad Hafidh