KedaiPena.Com – Garuda Persero kembali bekerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi. Padahal dalam kerja sama sebelumnya perusahaan penerbangan plat merah tersebut bermasalah dan berdampak pada laporan keuangan perseroan.
Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto mengatakan, kerja sama yang dilakukan Garuda berbeda dengan kerja sama yang dilakukan sebelumnya.
Menurut Iwan, kerja sama ini tidak mengeluarkan biaya sama sekali atau zero investment.
“Apa perbedaan konsep kerja sama sebelumnya yang dilakukan Garuda. Yang berbeda, Mahata menawarkan konsep Garuda, wifi ini zero investmentdan revenue sharing,” katanya dalam acara public expose di Hanggar GMF Aero Asia, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (8/5/2019).
“Ini akan sangat menguntungkan, dan kita bisa mendapatkan revenue tambahan,” ujarnya.
Dia pun memaparkan dasar pengakuan pendapatan atas Mahata. Jika sesuai dengan PSAK nomor 23 ada 4 kriteria presentasi kerja sama.
“Pertama, jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Kedua, kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut mengalir ke entitas,” ujar dia.
Sedangkan untuk yang ketiga, tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal.
“Kempat biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara andal,” tandas dia.
Seperti diketahui, dua komisaris Garuda Indonesia, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, enggan menandatangani laporan keuangan 2018 karena tak setuju dengan keputusan manajemen menjadikan piutang dari transaksi kerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi (Mahata) menjadi pendapatan perusahaan.
Dari kerja sama itu, Garuda Indonesia seharusnya meraup pendapatan sebesar US$239,94 juta. Namun, hingga akhir 2018 Mahata belum juga membayarnya ke perusahaan.
Laporan: Muhammad Hafidh