KedaiPena.com – Samsung melalui program pendidikan Samsung Tech Institute (STI), berkolaborasi dengan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), untuk mengadakan training of trainers (ToT) untuk guru-guru SMK yang berada di bawah binaan STI, di BBPPMPV BOE Malang, Jawa Timur.
Kegiatan yang melibatkan 114 guru dari 76 SMK dari berbagai daerah di Indonesia, ini bertujuan menyelaraskan program STI dengan kurikulum Merdeka Kemendikbudristek, dan pada akhirnya untuk meningkatkan kompetensi guru. Sehingga nantinya SMK yang akan mengembangkan konsentrasi Hand Held Product (HHP), Digital Appliance (DA), maupun Audio Video (AV) akan mampu menghasilkan lulusan yang siap diserap industri maupun berwirausaha.
Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono mengatakan program ToT ini adalah bagian dari upaya penyelarasan kurikulum dan implementasi dari program link and match antara pendidikan dan dunia usaha.
“Kami mengapresiasi support yang luar biasa dari Kemendikbudristek melalui BBPPMPV BOE sejak diadakannya kegiatan ini pertama kalinya pada 2020. Kami berharap melalui program ini kompetensi guru-guru SMK semakin meningkat, khususnya dalam hal keselarasan kurikulum dengan kebutuhan industri dan penguatan soft skills, sehingga pendidikan vokasi seperti SMK betul-betul bisa mencetak lulusan yang siap kerja atau siap berwirausaha,” kata Ennita melalui keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).
Dukungan penuh terhadap kegiatan ToT ini diberikan oleh BBPPMPV BOE karena lembaga ini mempunyai tugas pokok antara lain melaksanakan pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi sesuai dengan bidangnya.
Selain menyusun program pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi dan pelaksanaannya, BBPPMPV BOE juga memfasilitasi pelaksanaan peningkatan kompetensi PTK pada pendidikan vokasi dan melaksanakan kerja sama di bidang pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi.
Kepala BBPPMPV BOE, Dr. I Gusti Made Ardana menyatakan menyambut positif pelaksanaan kegiatan ToT dengan fokus para guru STI.
“Jika merujuk pada data yang ada, masih banyak guru di Indonesia memiliki kemampuan terbatas dalam menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Maka yang kita lakukan ini sudah sesuai dengan upaya untuk meningkatkan literasi teknologi guru-guru kita,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini juga sudah mengacu pada tiga dari enam strategi implementasi kurikulum Merdeka melalui komunitas belajar, berbagi praktik baik, dan bekerja sama dengan mitra pembangunan.
“Implementasi kurikulum Merdeka di jenjang SMK akan memperluat link and match antara pendidikan dan industri, sebab kurikulum ini memiliki struktur yang lebih sederhana dan mendalam, lebih relevan dan interaktif serta fleksibel untuk mengikuti perkembangan teknologi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan siswa SMK menghadapi perubahan yang cepat di industri,” ucapnya lagi.
Para peserta ToT pun mengakui banyak manfaat yang didapatkan dari pelatihan tersebut. Salah satunya adalah Sigit Yuwono, guru mata pelajaran teknik audio video di SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Kendal, Jawa Tengah, yang mengatakan sangat terkesan dengan materi soft skills.
“Ini sangat bermanfaat bagi anak-anak didik saya, terutama tentang bagaimana bersikap terhadap orang lain. Nanti ketika mereka bekerja akan sangat bermanfaat saat mereka berhadapan dengan customer dan sebagainya. Materi ini sangat luar biasa, semoga nanti bisa diimplementasikan di sekolah,” ucap Sigit Yuwono, yang sudah empat kali mengikuti kegiatan STI ini.
Sementara, Anggun Desrivawany, guru mata pelajaran pengembangan perangkat lunak dan game di SMK Negeri 1 Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengatakan bangga berkesempatan mempelajari kompetensi baru seperti teknologi smartphone Samsung.
“Bagi siswa kami, karena jurusan kami itu basic-nya adalah pemrograman komputer, adanya materi teknologi smartphone ini membuat kompetensi mereka juga bertambah dan mereka juga merasakan suasana yang baru,” ujar Anggun yang sudah kali kedua mengikuti pelatihan ToT di STI.
Laporan: Ranny Supusepa