KedaiPena.Com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNB) mengklaim Pemerintah berhasil menangani kebakaran hutan 2016. Keberhasilan ini disebabkan oleh dua hal.
“Pertama, upaya pencegahan dan pemadaman yang dilakukan semua pihak lebih baik dibandingkan sebelumnya. Presiden secara terus menerus mengontrol upaya penanganan karhutla yang dilakukan pemerintah pusat dan pemda. Ribuan personil TNI, Polri, BNPB, KLHK, BPBD, Manggala Agni, Damkar, relawan, dunia usaha dan lainnya dikerahkan melakukan upaya pencegahan dan pemadaman di lapangan,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangannya kepada KedaiPena.Com, Jumat (12/8).
Kedua, anomali cuaca dan indikasi menguatnya La Nina menyebabkan curah hujan turun di banyak wilayah. Kemarau basah menyebabkan hutan dan lahan sulit terbakar. Pemadaman menjadi lebih mudah. Peningkatan hujan ini mendukung upaya pencegahan.
Diperkirakan puncak potensi karhutla masih berlangsung September hingga Oktober 2016. Untuk itu pencegahan dan pemadaman masih terus ditingkatkan. Patroli, sosialisasi dan penegakan hukum terus diintensifkan. BNPB mengerahkan 7 helikopter water bombing, 2 pesawat water bombing dan 2 pesawat hujan buatan untuk mendukung satgas udara dalam pengendalian kebakaran hutan.
Hotspot memang sering masih terjadi di lapangan. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Pemantauan satelit Lapan pada 11/8/2016 sore berjumlah 242 hotspot dengan tingkat kepercayaan Sedang (30 – 79%) sebanyak 163 hotspot dan Tinggi (80 – 100 %) sebanyak 79 hotspot. Sebaran hotspot dengan tingkat kepercayaan Sedang adalah Jawa Tengah 4, Jawa Timur    4,  Kalimantan Barat 71, Kalimantan Selatan 7, Kalimantan Tengah 23, Kalimantan Timur 15, Kepulauan Bangka Belitung 3, Nusa Tenggara Barat    4, Nusa Tenggara Timur 21, Papua 5, Sulawesi Barat 2, Sulawesi Selatan 3, dan Sulawesi Tenggara 1.
Sedangkan sebaran hotspot dengan tingkat kepercayaan Tinggi adalah Jawa Tengah 1, Kalimantan Barat 55, Kalimantan Tengah 5, Kalimantan Timur 9, Lampung 2, Maluku 1, Nusa Tenggara Timur 5, dan Sulawesi Selatan 1.
“Diharapkan pencegahan karhutla dapat berkelanjutan. Artinya dapat berlangsung jangka panjang. Bahkan saat ada El Nino di masa mendatang pun karhutla dapat dicegah,” tandas dia.
(Prw)