KedaiPena.Com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Pusat. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar datang langsung ke kabupaten tersebut untuk meninjau dan memastikan penanganan kebakaran hutan dan lahan tersebut.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK ) Siti Nurbaya Bakar datang didampingi beberapa pejabat dan pihak, termasuk Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Dr. Agus Fathoni, M.Si, serta Dirjen PPKL KLHK RI, Sigit Reliantoro, belum lama ini.
Dalam kunjungan tersebut, beberapa agenda utama diadakan, salah satunya adalah rapat untuk mendengarkan paparan dari berbagai pihak terkait tentang situasi dan kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten OKI. Para perwakilan dari berbagai bidang memberikan paparan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Pemaparan ini menyoroti upaya yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemkab. OKI dalam penanggulangan karhutla. Beberapa program seperti pembuatan sekat kanal, pengairan melalui mesin pompa bantuan dari KLHK RI, dan penambahan personel bantuan dari TNI dan Polri telah diterapkan untuk membantu Manggala Agni dalam upaya penanggulangan karhutla di Kabupaten OKI.
Setelah menerima paparan dari pihak terkait tentang situasi karhutla di Kabupaten OKI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta rombongan menuju PT. Waringin Agro Jaya (PT. WAJ) di Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI, untuk melakukan pengecekan pemadaman karhutla yang masih berlangsung di sana. Selain itu, mereka juga mengecek posko Manggala Agni di Kecamatan Pampangan.
kebakaran di OKI yang terjadi di lahan gambut menjadi berbahaya karena bisa lama dan sulit dipadamkan; dan asapnya bisa sangat banyak bahkan bisa sampai melintas batas negara.
“Sumatera Selatan memiliki wilayah gambut yang luas, yang terbakar ini adalah wilayah konsesi yang pailit, dan sedang dalam proses kepailitan dan akan dicarikan langkah dan tidak bisa dibiarkan terbakar
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menjelaskan ada tiga aspek dalam pengendalian untuk pencegahan secara permanen atas karhutla dan hal itu telah kita laksanakan sejak 2020, sesuai dengan arahan presiden.
Tiga aspek dilakukan dengan pertama, pengendalian dan analisis iklim/cuaca dengan memantau pergerakan cuaca lalu dikembangkan dalam analisis wilayah di lokasi rawan karhutla untuk menentukan lokasi operasi modifikasi cuaca alias hujan buatan.
Kedua, melakukan pengendalian operasional melalui satgas terpadu yang melibatkan KLHK, BNPB, BRIN, BMKG, TNI, Polri, Kemendagri, pemerintah daerah serta komunitas masyarakat setempat. Tugas dari satgas ini adalah menggelar deteksi dini serta melakukan kesiapan pemadaman di darat dan udara. Termasuk di dalamnya adalah melakukan sosialisasi dan penegakan hukum.
Upaya ketiga adalah melalui pengendalian dan pengelolaan landscape atau peruntukan lahan. Melakukan pembinaan kepada pemilik konsesi lahan dan bisnis kehutanan. Di dalamnya juga termasuk merangkul pertanian tradisional yang kerap melakukan pembakaran saat membuka lahan atau pasca panen.
Menurut Koordinator Komite Pemuda Menjaga Hutan Indonesia (Kemah Indonesia), Heru Purwoko, kunjungan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar untuk memastikan bahwa upaya penanggulangan karhutla sudah berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan komitmen dari pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan di Kabupaten OKI Sumatera Selatan
Heru Purwoko menambahkan bahwa Kemah Indonesia mendukung Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar yang memastikan akan memberikan sangsi tegas kepada perusahaan yang menjadi penyebab terjadinya karhutla di Kabupaten OKI Sumatera Selatan.
“Langkah penegakan hukum harus segera dilakukan untuk menjerat perusak lingkungan hidup seperti kasus karhutla di OKI Sumsel,” kata Heru, Rabu (15/11/2023).
Atas langkah yang dilakukan Pemerintahan Jokowi melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dipimpin Menteri Siti Nurbaya Bakar dalam mengatasi karhutla, Kemah Indoneisa merespon positif dan mengapresiasi atas kerja keras yang dilakukan LHK dan jajarannya beserta instansi terkait lainnya dalam menanggulangi, mengatasi karhutla.
“Tentu juga kami mendukung tindakan tegas kepada pelaku karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan,” lanjutnya.
Kemah Indonesia, lanjut dia, mendukung tindakan nyata yang dilakukan Menteri LHK Siti Nurbaya untuk terus menjaga dan melestarikan hutan Indonesia.
“Kami menyerukan seluruh elemen bangsa menjadikan mereka yang melakukan pembakaran hutan dan lahan sebagai musuh bersama. Pembakaran hutan dan lahan adalah kejahatan luar biasa yang merugikan bangsa dan negara. Sudah saatnya bersatu padu menjaga hutan Indonesia,” tandas Heru.
Laporan: Muhammad Rafik