KedaiPena.com – Aktivis Lingkungan yang tergabung dalam KEMAH Indonesia (Komite Pemuda Menjaga Hutan Indonesia) menyatakan apreasiasinya atas kerja keras yang sudah dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) Siti Nurbaya dan seluruh jajaran LHK selama tahun 2022.
Kordinator KEMAH Indonesia Heru Purwoko menyebutkan meskipun memiliki anggaran yang sangat terbatas KLHK berhasil mencatatkan capaian kinerja positif, yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Diantaranya, KEMAH Indonesia mencatat, melalui Program Perhutanan Sosial, KLHK turut memulihkan Indonesia dari krisis paska pandemi Covid-19,” kata Heru, melalui keterangan tertulis, Rabu (7/12/2022).
Ia menyebutkan program Perhutanan Sosial memberikan rasa keadilan bagi masyarakat sekitar kawasan hutan, karena mendapatkan legalisasi akses pengelolaan hutan selama 35 tahun dan dapat diperpanjang hingga 70 tahun.
“Selain memberikan akses kelola kawasan hutan, KLHK juga memberikan kesempatan usaha dengan memberikan pendampingan dan pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di masyarakat desa hutan,” tuturnya.
Menurut Data KLHK, per Oktober 2022, tercatat telah diberikan akses kelola perhutanan sosial kepada kurang lebih 1.127.815 KK dan 7.694 Unit Penerima SK, dengan total luas kawasan hutan sebesar 5.087.754,07 Ha.
Heru menyampaikan bahwa agar pengelolaan hutan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, KLHK terus mendorong transformasi perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) mengimplementasikan multi usaha kehutanan.
“PBPH tidak hanya berbasis pada hasil hutan kayu tapi juga hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan, jasa sosial, dan fungsi penyangga kehidupan. Pengelolaan hutan lestari menjadi pilar penting untuk membangkitkan sektor kehutanan sekaligus menjadi penopang dalam pencapaian komitmen Indonesia terhadap pengendalian perubahan Iklim,” tuturnya lagi.
KEMAH Indonesia mencatat, di tahun 2022, terjadi penurunan luas area kebakaran hutan dan lahan di Indonesia secara drastis, jika dibandingkan dengan periode yang Sama di tahun-tahun sebelumnya.
“Jika dibandingkan tahun 2021 pada periode yang sama, luas karhutla menurun 35,84 persen atau seluas 110.334 hektare,” kata Heru.
Adapun berdasarkan penghitungan KLHK, luas karhutla periode Januari hingga Oktober 2022 ialah seluas 197.929 hektare. Secara rinci, karhutla terjadi di 176.929 hektare lahan mineral dan 20.514 hektare lahan gambut. Sementara itu, jumlah titik panas sampai dengan 29 November 2022 berjumlah 1.266 titik.
“Menurunnya karhutla ini menjadi catatan penting masyarakat, terutama untuk masyarakat yang terdampak langsung akibat kebakaran,” ucapnya.
Dan walaupun sudah terjadi penurunan karhutla secara signifikan, KEMAH Indonesia mencatat KLHK tetap berupaya melakukan persiapan untuk menghadapi ancaman karhutla yang bisa saja mungkin terjadi di tahun 2023.
“Ini amat sangat penting, mengingat Indonesia menjadi Negara Paru-paru Dunia,” ucapnya lagi. Dan, KLHK terus memburu korporasi atau pihak-pihak yang selama ini nakal, sehingga menjadikan mereka tak berkutik dan menjadi jera,” ucapnya lagi.
Kondisi ini, lanjutnya, dapat dilihat dari gugatan yang dimenangkan KLHK atas korporasi yang melakukan tindakan pembakaran hutan dan lahan, seperti gugatan KLHK terhadap PT Rafi Kamajaya Abadi (PT RKA) dan menghukum PT RKA untuk membayar ganti rugi materiil dan biaya pemulihan Lingkungan sebesar Rp917 miliar di tahun 2022.
“Pemerintah melalui KLHK terus melakukan tindakan tegas kepada siapa saja para pelaku kejahatan lingkungan dan kehutanan,” Penegakan hukum bagi korporasi yang terlibat kebakaran hutan dan lahan, baik tindakan secara administrasi, pidana, maupun perdata tidak bisa di anggap main-main,” kata Heru lebih lanjut.
Heru mengungkapkan masyarakat sangat puas atas apa yang telah dilakukan dan dikerjakan Menteri Siti Nurbaya beserta jajarannya di Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan.
“Masih diperlukan dukungan semua pihak agar di tahun tahun mendatang, apa yang telah dikerjakan dan dicapai Menteri Siti Nurbaya dan jajaran KLHK tidak mengendur, tidak berpuas diri dan tetap di pertahankan. Bahkan lebih baik lagi dari tahun 2022,” tuturnya.
Heru menyatakan sangat lah tidak mudah menjadi seorang Menteri LHK. Karena memiliki tugas beban berat yang diamanatkan padanya.
“Siti Nurbaya adalah sosok menteri yang kerap bekerja dengan senyap, tanpa banyak bicara atau menimbulkan Kegaduhan, dan bisa disebut sebagai salah satu menteri yang diandalkan oleh Presiden Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena