KedaiPena.com – Menyikapi persoalan yang selalu muncul saat libur Lebaran, Pengamat Transportasi Bambang Haryo Soekartono menyatakan kemacetan yang acap kali terjadi, semuanya berlokasi di area jalan tol.
“Bisa dikatakan 70 persen kemacetan yang terjadi di masa mudik atau balik Lebaran, terjadi di jalan tol. Yaitu pada Toll Gate,” kata Bambang Haryo, Minggu (21/4/2024).
Dalam pantauannya, ia menyebutkan ada sembilan titik yang selalu menjadi pusat kemacetan.
“Dimulai dari Toll Gate Cikampek, GT Palimanan, GT Kertasari Semarang, Jembatan Kalipuro Kendal, Tol Semarang, Pasar Brebes. Lalu ada Rest Area Cipali. Berikutnya, penyeberangan Merak-Bakauheni dan Banyuwangi-Gilimanuk,” urainya.
Dengan berulangnya kemacetan di lokasi yang sama, Bambang Haryo menyatakan seharusnya pemerintah melalui instansi terkait sudah harus mengevaluasi dan melakukan pembenahan manajemen jalan tol.
Misalnya, dengan melakukan penambahan gardu atau melakukan penambahan SDM di luar gardu pembayaran untuk mempercepat proses tapping uang elektronik di alat pembayaran tol.
“Dan, diperlukan juga Toll Gate yang menerima pembayaran tunai. Karena, kerap kali muncul permasalahan saldo uang elektronik pengguna tol itu tidak mencukupi. Penyebabnya, karena tidak memahami adanya kenaikan tarif tol. Itu juga karena pengelola jalan tol kurang sosialisasi,” kata Bambang Haryo.
Ia berharap pengelola jalan tol, dalam hal ini Jasa Marga dan para pihak swasta, dapat meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan dan berupaya untuk memberikan layanan sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan dalam peraturan layanan publik.
“Dan ini juga bukan hanya kerja Jasa Marga semata. Harus ada pantauan juga dari Kemenhub, yang hadir pada masa-masa peak season untuk memantau secara langsung. Sehingga jika ada kekurangan bisa cepat dievaluasi dan dibenahi,” ujarnya.
Termasuk, yang perlu dibenahi adalah layanan rest area, hingga mengurangi tingkat kecelakaan karena kelelahan pengemudi dan juga menurunkan potensi antrian di pintu masuk rest area.
“Jika memang terpantau kemacetan selalu terjadi pada pintu masuk rest area, pengelola jalan tol bisa membenahi. Apakah dengan menambah lahan parkir dalam rest area tersebut atau menambah jumlah rest area di sepanjang jalan tol tersebut. Dan bukan cuma lahan parkir dan luasnya saja, yang perlu diingat adalah layanan dasar rest area itu harus ada. Seperti bengkel, itu wajib ada, untuk membantu pengguna mengecek kondisi kendaraannya,” pungkas politisi Gerindra ini.
Laporan: Ranny Supusepa