KedaiPena.Com- Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir setahun telah memberikan dampak yang cukup serius terhadap berbagai sektor kehidupan. Tak terkecuali terhadap sektor ekonomi.
Misalnya saja, puluhan ribu pelaku usaha Warung Tegal (Warteg) beberapa waktu lalu mengeluh akan nasib keberlangsungan usahanya.
Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengungkapkan, banyak para pelaku usaha warteg yang terancam bangkrut imbas Covid-19.
“Kowantara ini terdiri dari 50000 anggota warteg. 20% anggota kami bangkrut di 2020. Dan tak tertutup kemungkinan banyak yang akan gulung tikar juga di 2021,” ungkap Mukroni, Selasa, (9/3/2021).
Untuk itu, kata Mukroni dalam kesempatan tersebut, meminta agar Pemerintah memperhatikan nasib mereka.
“Saya harap Pemerintah membantu kesulitan yang tengah kami hadapi. Kami harap Pemerintah setidaknya dapat menggenjot daya beli masyarakat agar berefek kepada kelancaran usaha kami. Keberpihakan Pemerintah sangat kami harapkan sebagai wujud bahwa negara hadir ditengah rakyatnya,” lirih dia.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengatakan, perlu ada penanganan serius akan kondisi yang dialami para pelaku usaha warteg tersebut.
“Misalnya saja Pemerintah melalui Kementerian BUMN melibatkan para pelaku usaha warteg dalam menyediakan kebutuhan sehari-hari di Kementerian BUMN dan BUMN-BUMN, misal kalau ada rapat-rapat di BUMN-BUMN konsumsinya yang sediakan warteg. Tentu langkah ini akan menyelamatkan saudara-saudara kita dari ancaman kebangkrutan,” papar Darmadi.
Jika itu dilakukan, kata dia, para pelaku usaha warteg setidaknya bisa bernapas lega dan tidak lagi gundah memikirkan ancaman kebangkrutan.
“Bayangkan BUMN beserta anak cucu usahanya yang mencapai tujuh ribuan itu, jika digerakkan membantu usaha warteg, pasti akan berdampak positif. Dan itu menandakan bahwa negara hadir ditengah rakyatnya,” tegasnya.
Selain itu, kata Darmadi, membantu para pelaku usaha warteg sebagai wujud keberpihakan negara terhadap rakyatnya.
“Apalagi pak Presiden Jokowi sudah tegas mengatakan bahwa kita harus cintai produk dalam negeri. Jangan lagi di meja-meja kantor BUMN itu tersaji hidangan produk luar tapi sudah saatnya hidangan-hidangan yang tersedia asli hasil karya anak bangsa. Makanan anak bangsa gak kalah menarik dengan makanan luar kok,” lirih dia.
Darmadi juga menekankan agar Menteri BUMN bila perlu membuat kebijakan agar jajarannya mulai menyediakan konsumsi dari para pelaku usaha warteg.
“Bila perlu pak menteri BUMN bikin surat edaran yang isinya menekankan agar kebutuhan konsumsi di kementerian BUMN maupun di BUMN-BUMN harus berasal dari para pelaku usaha warteg. Ini sebagai wujud keberpihakan negara terhadap rakyatnya dan konteks pemerataan ekonomi sebagai bagian dari demokrasi jadi bisa dirasakan semuanya,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh