KedaiPena.Com – Keluarga Besar Marhaenis (KBM) di Kota Medan menggelar Haul Bung Karno ke 47 sekaligus berbuka puasa bersama di Panti Marhaen, Jalan Kejaksaan nomor 6 Medan baru-baru ini.
Hadir sejumlah tokoh dari lintas Komponen Marhenis, diantaranya Harmain Nasution, Syamsul Hilal dan tokoh-tokoh Alumni Gerakan Mahasisma Nasional Indonesia, seperti Kamarul Zaman, Togap Silitonga, Soetarto, Supredo Kembaren, Dirja Sebayang.
Hadir juga Pengurus Persatuan Alumni GmnI Kota Medan Jhon Andreas Purba, Victor Edison Panjaitan dan juga Pengurus Dewan Pimpinan Propinsi Keluarga Besar Marhaenis Sumatera Utara, Kusbianto dan F Onto Hutapea.
Ketua Dewan Pimpinan Kota Medan, Keluarga Besar Marhaenis sekaligus penyelenggara kegiatan, Agus Salim mengatakan, acara tersebut menjadi momen menjalin dan mempererat silaturahmi dalam keluarga besar marhenis itu sendiri. Tak hanya itu, juga sekaligus momen refleksi persoalan kebangsaan yang semakin rumit.
“Mengingat begitu besar tantangan yang kita hadapi saat ini secara nasional bahwa nilai-nilai kebangsaan sudah semakin mengalami kemunduran,†kata Agus.
Atas kondisi itu, kata Agus, dibutuhkan sikap tegas yang didasari ideologi Marhaenisme pada setiap tindakan, dan bukan sekedar teori semata.
“Diperlukan sikap tegas yang didasari oleh ideologi marhenisme itu pada tindakan bukan secara teori bahkan ‘bunyi-bunyian’, agar terciptanya kondisi seperti yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa atau founding father kita,†pungkasnya.
Sebelumnya, dalam acara bertajuk ‘Dengan Memperingati Haul Bung Karno Mengembalikan Marhaenisme Sebagai Ideologi Sepanjang Masa’ itu, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Sumatera Utara, Keluarga Besar Marhaenis, Kusbianto berharap, momentum tersebut agar dijadikan sebagai langkah kebangkitan atas kegelisahan pada keadaan kekinian yang terjadi.
“Bahwa nilai-nilai persatuan dan kebangsaan harus kita kembalikan seperti apa yang telah disampaikan dan dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini,†kata Kusbianto.
Sementara itu, tokoh Muda Marhenis di Sumatera Utara, Soetarto mengatakan, sebagai bulan kelahiran Soekarno yang mencetuskan Ideologi tersebut, sepantasnyalah dikenang setiap masa.
“Juni adalah bulannya Bung Karno, dimana pada awal bulan tanggal 1 telah lahir ideologi Pancasila, dan 6 juni telah lahir seorang pemimpin bangsa yang menjadi Presiden RI yang pertama. Dan pada tanggal 21 Juni merupakan tanggal wafatnya Bung Karno,†kata pria yang juga menjabat sebagai sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut ini.
Sedangkan Syamsul Hilal, Tokoh Marhenis mengatakan, di Haul Bung Karno tahun ini harus menjadikan kader-kader Marhaenis semakin memegang tegus semangat ajaran Marhaenisme itu.
“Memiliki semangat dari ajaran marhaenisme Bung Karno itu pada apinya bukan abunya, agar nilai-nilai dari Ideologi itu bisa menjadikan kader-kader marhaenis yang sejati,†pungkasnya.
Acara tersebut juga diisi dengan tahtim tahlil dan doa bersama serta ceramah agama yang dibawakan oleh  Al Ustadz, H Musa Yahya yang berjudul Cinta Tanah Air Adalah Sebahagian Dari Iman.
Laporan: Dom