KedaiPena.Com – Dorongan dari keluarga merupakan faktor utama yang membuat Rahayu Saraswati terjun ke dunia politik. Sarah, demikian dia dipanggil, merupakan trah dari begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo. Dia anak dari Hashim Djojohadikusumo dan keponakan dari Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI.
“Singkatnya, jadi awal mulanya memang masuk ke dunia politik itu tentunya karena ada dorongan dari keluarga. Tetapi dorongan dari keluarga itu bukan berarti mereka menyatakan bahwa saya harus masuk (Gerindra), atau dari dulu seperti itu, tidak,” kata Sarah kepada KedaiPena.Com, ditulis Minggu (11/7/2020).
“Ada (dorongan) dari sepupu-sepupu saya, dan juga dari kakak saya (Aryo Djojohadikusumo), waktu itu di awal tahun 2013. Ini kalo kita bicara politik praktisnya (mencalonkan diri sebagai anggota DPR),” ujar Sarah.
Jauh sebelum itu, Sarah sudah terjun pada 2008, dari awal mula pembentukan Gerindra. Dia pun adapun juga saya cukup aktif di underbow kepemudaan Gerindra.
“Tetapi untuk ke politik praktisnya sendiri, memang awal mulanya karena dorongan dari sepupu, dari kakak. Mereka melihat saya adalah aktifis untuk melawan perdagangan orang sejak tahun 2009. Dan saya juga punya yayasan yang fokus di dalam perjuangan melawan perdagangan orang semenjak tahun 2012,” lanjutnya.
Hal tersebut yang membuat orang-orang dekat menganggap Sarah punya kapabilitas. Dan Sarah memang punya ‘passion‘. Dia punya isu yang menjadi fokus, dan di situlah dia didorong untuk masuk ke politik.
“Walaupun saya cukup bisa dikatakan alergi dengan yang namanya politik di Indonesia. Tetapi namanya juga panggilan Tuhan, yah saya akhirnya menerima panggilan tersebut dan mandat dari Tuhan. Saya memberanikan diri untuk mendaftar sebagai caleg di bulan Februari-Maret 2013,” kenang dia.
Pada Pemilu 2014, Sarah mencalonkan diri sebagai calon legislatif daerah pemilihan Jawa Tengah 4, yang meliputi Sragen, Karanganyar dan Wonogiri.
“Saya berhasil untuk mendapatkan sekitar 47 ribu suara, dan akhirnya mendapatkan kursi di DPR. Jadi saya menjabat anggota DPR RI dari tahun 2014 sampai 2019,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan