KedaiPena.Com – investasi industri dari negara Jepang dan Amerika Serikat seperti Panasonic, Toshiba, Sony dan Ford sebenarnya bukanlah akibat buruknya keuangan perusahaan atau masalah upah buruh. Tetapi lebih kekecewaan para pelaku bisnis dari Jepang dan Amerika Serikat yang mulai tidak nyaman berinvestasi di Indonesia.
“Kekecewaan ini karena tidak adanya perlindungan terhadap produk-produk mereka di Indonesia,” kata Arief Poyuono, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu dan Ketua DPP Gerindra dalam keterangan pers yang diterima KedaiPena.Com, Senin (8/2).
Kata dia, bagaimana mereka mau nyaman berinvestasi kalau Pemerintahan Jokowi yang sudah mengambil pajak dengan jumlah besar. Sudah begitu, harga tarif dasar listrik tinggi akibat kegagalan proyek PLN 10 ribu megawatt dari China.
“Selain itu, harga BBM tidak turun walaupun harga minyak dunia sudah turun draktis. Selain itu terjadinya impor produk-produk elektronik dan onderdil mobil dari China yang jor-joran dengan bea masuk yang murah,” sambungnya.
Belum cukup soal itu, juga maraknya penyelundupan barang elektronik dari China. Sehingga produk-produk industri elektronik yang dihasilkan dari industri dalam negeri tidak dapat bersaing di pasar domestik.
Jokowi juga gagal memberantas pungli, serta panjangnya waktu ‘dwelling time’ di pelabuhan, yang meyebabkan keterlambatan ekspor bagi produk-produk yang dihasilkan industri dalam negeri.
(Prw/Foto: Istimewa)