KedaiPena.Com- Kegelisahan dan kekecewaan masyarakat atas situasi politik tanah air yang menabrak nilai-nilai demokrasi dan sendi kehidupan berbangsa serta bernegara semakin mencuat diberbagai lini massa.
Salah satu bentuk kekecewaan dan kegelisahan masyarakat dapat terlihat di media sosial Instagram. Sebuah video pendek di reels Instagram milik Akademisi Univeritas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menjadi perhatian masyarakat.
Akun IG @ubedilahbadrun.official, menggunggah video reels tentang deklarasi Manifesto Berdirinya Tenda Kenduri Perlawanan di Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur. Deklarasi tersebut dilakukan pada 19 April 2024.
Manifesto Berdirinya Tenda Kenduri Perlawanan merupakan deklarasi mahasiswa se-jabodetabek bersama rakyat dan akademisi.
Para akademisi dan rakyat dapat tegak terus berikhtiar sungguh-sungguh untuk turut menyelamatkan republik ini dari kerusakan sistemik yang sangat merugikan.
Ubedilah Badrun saat dikonfirmasi mengaku terkejut lantaran penonton videonya terkait Manifesto Berdirinya Tenda Kenduri Perlawanan di Kampus UNJ ditonton ratusan ribu masyarakat.
“Biasanya yang nonton video reels saya dalam satu pekan sekitar puluhan ribu maksimal 80 ribuan dan yang like dibawah 10 ribu,” kata Ubed sapaanya, Kamis,(25/4/2024).
Ubed terkejut lantaran video reels di akun IG miliknya yang berisi duka cita mendalam atas matinya etika bernegara dalam dua hari sudah ditonton lebih dari 470.000 kali.
“Yang like lebih dari 15.000 dan yang memberikan tanggapan lebih dari 14.000,” tegas Ubed.
Ubed pun mencermati berbagai komentar-komentar dalam video reels IG miliknya. Ubed menyebut, banyak komentar pro dan kontra di video reels IG miliknya.
Namun, kata Ubed, secara umum para netizen dan masyarakat secara umum menunjukan kegelisahan terhadap kondisi bernegara saat ini.
“Yang abai terhadap hal etik dalam praktek kekuasaan dan mundurnya demokrasi,” papar Ubed.
Atas kondisi itu, Ubed meminta, elit politik perlu mencermati faktor utama munculnya kekecewaan dan kegelisahan dari masyarakat tersebut.
Ubed menilai, faktor-faktor tersebut perlu dianalisa dan dituntaskan oleh para elit politik.
“Saya kira elit politik perlu cermati faktor utama penyebab munculnya kekecewaan dan kegelisahan masyarakat. Faktor itu perlu di analisis untuk dituntaskan,” tandas Ubed.
Laporan: Tim Kedai Pena