KedaiPena.com – Berdasarkan data dari ‘media partner’ Asia, Febuari 2016, TV FTA (Free To Air atau penyiaran berbasis internet) tetap menjadi pilihan utama untuk beriklan dengan pangsa pasar iklan lebih dari 60 persen. Hal itu pun direspon positif oleh analis pasar modal dari NH Korindo Securities, Reza Pryambada.
Menurutnya, saat ini VIVA melalui ANTV dan TV ONE bisa memanfaatkan layanan FTA sehingga bisa lebih mudah meningkatkan ‘audience share’, dibandingkan jika menggunakan yang bayar.
“Masuk ke layanan FTA akan menjadi sinyal positif untuk lebih meningkatkan ‘audience share’ yang nantinya berujung pada peningkatkan iklan. Jangkauan ‘audience share’ juga bisa diperluas,” ujar Reza dalam ‘Public Expose’Â RUPTS Dan RUPS VIVA di Ballroom, Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Jumat (2/9).
Reza mengatakan, hingga kini ‘platfrom’ FTA masih mendominasi pangsa pasar iklan yang berarti TV ONE dan ANTV bisa memanfaatkan tingginya pangsa pasar di ‘platform’ FTA ini. Sehingga kinerja dan sisi pendapatan iklan bisa dipacu lagi.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur ViVA, Anindya Novan Bakrie menegaskan, dalam menjalankan bisnis VIVA menggunakan strategi konvergensi 360 derajat, dimana pemirsa akan dapat mengakses konten-konten inovatif dan inspiratif tersebut melalui TV FTV (Free To Air).
“Kami sedang meningkatkan sinergi antara stasiun TV kami dan ‘platform digital’, untuk pengembangan teknologi agar pemirsa dapat berinteraksi langsung dengan program acara televisi melalui aplikasi ‘mobile’. Dengan adanya pengembangan ini, kami akan meningkatkan peluang lebih besar untuk para pengiklan,” pungkasnya.
(Prw/Apit)