KedaiPena.Com – Beberapa nama yang muncul menjelang musyawarah nasional luar biasa Partai Golkar mencerminkan adanya keinginan dari sesepuh dan senior partai tersebut untuk melakukan proses regenerasi.
Demikian disampaikan Pengamat politik dari Universitas Lampung Arizka Warganegara, Rabu (10/2).
“Dari informasi yang beredar, nama-nama yang muncul adalah generasi muda. Ada sekitar 18 nama yang muncul,” kata kandidat doktor dari University of Leeds, Inggris itu, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menyebutkan, delapan belas nama tersebut yakni Airlangga Hartarto, Titik Soeharto, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Bambang Soesatyo, Hajriyanto Thohari, Ade Komaruddin, Aziz Syamsudin, dan Mahyudin.
Kemudian, Ridwan Hisjam, Idrus Marham, Nurdin Halid, Syahrul Yasin Limpo, Agus Gumiwang, Watty Amir, Fadel Muhammad, Erwin Aksa serta Indra Bambang Utoyo.
“Kalau dilihat dari beberapa nama itu, memang ada beberapa nama senior yang sepertinya akan mencalonkan diri seperti Setya Novanto, Hajriyanto Thohari, Idrus Marham, dari kalangan muda muncul nama yang tidak kalah popular seperti Aziz Syamsudin, Erwin Aksa dan Agus Gumiwang,” kata dia.
Ia melanjutkan, jika merujuk pada konfigurasi nama-nama yang muncul, nampak jelas tokoh-tokoh tersebut tetap mewakili dari beberapa faksi dalam tubuh Partai Golkar.
“Kita tahu misalkan bagaimana kedekatan Aziz Syamsudin, Idrus Marhan dan Setya Novanto dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie atau Agus Gumiwang yang dekat dengan kubu Agung Laksono. Ataupun Erwin Aksa yang merupakan anak dari Aksa Mahmud ipar dari Wakil Presiden Jusuf Kalla,” ujarnya.
Munculnya banyak nama dalam bursa ketua umum Golkar kali ini, lanjutnya, mengindikasikan bahwa “interest group” dalam tubuh partai Golkar ini masih terlalu banyak.
Faksi-faksi dalam tubuh partai Golkar tidak bisa dipungkiri tumbuh dan berkembang pascakepemimpinan Golkar di bawah Akbar Tandjung atau juga munculnya banyak nama merupakan indikasi proses regenerasi dalam tubuh partai ini berjalan terlalu lambat.
(Prw/Ant/Foto: Istimewa)