KedaiPena.Com – Alkisah pada jaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan yang terletak di daerah Muara Siau, Merangin, Jambi, yang dipimpin oleh seorang ratu rupawan yang terkenal dengan sebutan Ratu Dabeer.
Kerajaan yang memiliki prajurit yang kuat dan gagah berani ini gemah-rimah akan bahan pangan terutama pulut, padi dan tengkuyung (siput sungai). Ketahanan pangan inilah yang menarik hati raja kerajaan Sriwijaya waktu itu bermaksud menguasai kerajaan kecil itu dengan cara hendak mempersunting sang ratu.
Karena pinangan itu berbau politis, sang ratu menolaknya. Ini membuat raja Sriwijaya murka, sehingga dia mengerahkan seluruh pasukan untuk menaklukkan kekuasaan Ratu Dabeer. Peperangan pun tak dapat dihindari, yang membuat seluruh pasukan kerajaan Ratu Dabeer habis terbunuh. Melihat kenyataan ini sang ratu teramat kecewa, akhirnya dia bunuh diri dengan terjun ke dalam air terjun.
Itulah cerita rakyat yang melatar-belakangi air terjun Puti Dabeer, yang terletak di desa Peradun Temeras, kecamatan Muara Siau, kabupaten Merangin, propinsi Jambi. Air terjun yang berada di tengah hutan pemukiman yang tak begitu jauh dari jalan raya ini, teramat indah selain konturnya berundak-undak juga memiliki sembilan tingkatan dengan ketinggian yang bervariasi antara 4 meter hingga 20 meter.
Keberadaan air terjun ini memang baru dikenal oleh masyarakat sekitar ataupun mungkin seputaran kota Bangko sebagai ibukota kabupaten Merangin, namun ada juga pelancong dari daerah lain di propinsi Jambi yang menyempatkan berkunjung untuk menikmati keindahannya. Kejernihan airnya dan kerimbunan hutannya pasti akan membuat kita merasa tenang dan nyaman untuk berlama-lama di sini.
Untuk menjangkau air terjun Puti Daber dari kota Jambi tentulah teramat jauh, bisa setengah hari perjalanan berkendara. Namun andai dari kota Bangko, kita hanya menempuh perjalanan selama satu setengah jam perjalanan atau berjarak tempuh ± 60 kilometer, dengan menikmati jalan raya yang mulus serta suguhan pemandangan hutan-belantara yang rimbun di kanan-kiri.
Sesampainya di desa Peradun Temeras, rasa lelah perjalanan niscaya akan terbayarkan dengan ketenangan suasana pedusunan serta keramahan masyarakat lokal. Selain itu kerindangan pepohonannya juga memberikan kesan tersendiri. Ditambah lagi suara gemericik air, kicauan burung, keindahan alam, kesegaran udara yang bersih, serta kesejukan air yang mengalir akan membawa kita dalam suasana suka cita di hati.
Kaitan dengan cerita rakyat tersebut di atas, konon nama desa Peradun Temeras sangat berhubungan erat dengan sejarah keberadaan air terjun Puti Dabeer. Peradun berasal dari kata peraduan yang berarti tempat orang mengadu ilmu atau kekuatan, sedangkan Temeras merupakan bahasa daerah setempat yang berarti keras. Jadi, arti desa Peradun Temeras adalah ajang orang mengadu kekuatan atau tenaga dalam yang keras, sakti dan tangguh.
Air terjun memang merupakan suatu formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Oleh karena itu keindahannya tak perlu dipungkiri, sehingga kerap disambangi oleh para penikmat wisata alam untuk sekedar menyegarkan mata, mencari ketenangan ataupun bermain air. Dan air terjun Puti Dabeer amat cocok untuk dinikmati oleh mereka yang suka akan keindahan juga ketenangan.
Laporan: Rudi Rachmat